Sabtu, 23 Maret 2024 – 23:27 WIB
VIVA Nasional – Kantor Staf Presiden memulai gerakan anak muda untuk menjaga kelangsungan warisan Presiden Joko Widodo, dan merumuskan kebijakan-kebijakan untuk masa depan Indonesia Emas 2045. Gerakan tersebut diwujudkan dalam bentuk Indonesia Future Network (IFN).
IFN adalah sebuah wadah bagi anak muda yang memiliki kompetensi di bidang masing-masing untuk berjejaring dan berbagi ide dalam menghadapi tantangan global. Mulai dari isu kesehatan, kebijakan publik, pendidikan, pangan, energi dan lingkungan, industri, hingga teknologi informasi dan komunikasi.
“Hasil dari setiap diskusi akan menjadi rekomendasi bagi pemerintah saat ini maupun di masa depan,” ungkap Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, dalam konferensi pers Kick off Indonesia Future Network (IFN), di gedung Bina Graha Jakarta, Jumat (22/3) seperti dilaporkan VIVA.co.id.
Konferensi pers juga dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, dan Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin. Moeldoko menegaskan pentingnya anak muda, khususnya yang berada di level middle managerial, untuk memahami tantangan global guna merumuskan solusi yang konstruktif bagi pemerintah.
“Melalui IFN, mereka dapat memberikan saran dan masukan,” ujarnya. Lebih lanjut, mantan Panglima TNI 2013-2015 ini menyebut program Indonesia Future Network (IFN) merupakan bentuk keterlibatan publik dalam proyek strategis nasional.
“Potensi anak muda yang tersebar saat ini, ingin kita tarik sebagai kekuatan dan kolaborasi, sehingga pemikiran mereka dapat melanjutkan warisan yang telah dibangun oleh Presiden Joko Widodo,” pungkas Moeldoko.
IFN adalah program kolaborasi multipihak antara Kantor Staf Presiden dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Pijar Foundation, Huawei, dan Perkumpulan Warga Muda. IFN diadakan sebulan sekali, mulai dari Maret hingga September 2024.
Peserta yang hadir merupakan pemimpin masa depan yang telah dikurasi dan memiliki kompetensi di bidang masing-masing, mulai dari sektor swasta, pemerintah, LSM, hingga organisasi.