Media melaporkan korban jiwa mencakup lima warga asing dan dua warga Nepal, sementara empat orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Diterbitkan Pada 4 Nov 20254 Nov 2025
Klik di sini untuk membagikan di media sosial
share2
Setidaknya tujuh orang, termasuk lima warga asing, tewas di Nepal bagian timur setelah sebuah longsoran salju menerjang perkemahan di Gunung Yalung Ri, menurut laporan media.
The Kathmandu Post, mengutip pejabat setempat, melaporkan pada Selasa bahwa longsoran menghantam tim yang beranggotakan 15 orang saat mereka mendaki Gunung Yalung Ri setinggi 5.630 meter (18.471 kaki), dan bahwa empat anggota ekspedisi masih tersisa.
Rekomendasi Cerita
list of 3 items
end of list
“Longsoran tersebut mengubur semua orang yang berada di lereng,” ujar Wakil Superintendent Polisi Gyan Kumar Mahato kepada The Kathmandu Post. “Kami mendapatkan informasinya terlambat, dan cuaca buruk memperlambat respons segera.”
Mahato menyatakan bahwa tiga pendaki asal Prancis, satu orang Kanada, satu orang Italia, dan dua warga Nepal tewas dalam insiden tersebut.
Empat pendaki Nepal yang terluka telah dievakuasi, sementara empat orang lainnya, juga dari Nepal, masih dinyatakan hilang, lapor The Kathmandu Post.
Salah satu pendaki yang cedera menuturkan kepada surat kabar itu bahwa para pendaki telah meminta pertolongan namun tidak mendapat respons selama berjam-jam.
“Kami berteriak dan menangis minta tolong, tetapi tidak ada yang bisa menjangkau kami,” kata pendaki yang tidak disebutkan namanya itu. “Kami diberi tahu bahwa helikopter akan datang setelah empat jam, tetapi pada saat itu, beberapa teman kami telah meninggal.”
Yalung Ri terletak di Lembah Rolwaling, Nepal timur laut, di mana para pendaki menghadapi medan campuran batuan, es, dan salju.
Menurut The Kathmandu Post, sebelum tragedi pada Senin itu, lembah tersebut telah mengalami cuaca bersalju terus-menerus dan kondisi cuaca buruk selama beberapa hari.
Mahato, petugas kepolisian itu, mengatakan helikopter tidak dapat diterbangkan di kawasan tersebut akibat hujan salju lebat dan awan tebal, namun sebuah pesawat akhirnya tiba di daerah itu pada Senin malam.
Dia menambahkan bahwa tim penyelamat darat juga telah dikirim ke lokasi, dan bahwa operasi pencarian akan dilanjutkan kembali pada Selasa pagi.
Nepal merupakan rumah bagi delapan dari 14 puncak tertinggi di dunia, termasuk Gunung Everest, dan menyambut ratusan pendaki serta pejalan kaki setiap tahunnya.
Ekspedisi musim gugur di pegunungan Himalaya pada Oktober dan November kurang populer karena hari yang lebih pendek dan dingin, medan bersalju, serta jendela pendakian puncak yang sempit dibandingkan dengan musim semi yang ramai, yang berlangsung dari April hingga Mei.
Pekan lalu, Siklon Montha memicu hujan lebat dan salju di seluruh Nepal, meninggalkan para pejalan kaki dan turis terkandas di rute pendakian Himalaya yang populer.
Secara terpisah, dua pendaki Italia juga dilaporkan hilang saat mendaki sebuah puncak terpencil di Nepal barat, kata pejabat pariwisata pada Senin.