Rantai Diskon Pailit dan Tutup Selamanya

Kalau sebuah perusahaan tutup karena bangkrut, biasanya mereknya hilang, setidaknya untuk sementara waktu. Tapi ada juga situasi dimana pemilik baru datang dan menyelamatkan merek itu, lalu beroperasi lagi dengan nama yang sama.

Itu yang terjadi sama David’s Bridal.

Waktu itu, hakimnya tidak mau menerima tawaran dimana pemilik baru hanya mengambil alih sebagian hutang perusahaan lama. Tapi akhirnya disetujui juga, sebagian karena khawatir akan merugikan para calon pengantin yang sudah pesan di toko itu kalau toko nya tutup total.

“Pada dasarnya, ini atau tidak ada sama sekali,” kata Hakim Kebangkrutan AS Christine M. Gravelle, seperti dilaporkan Reuters.

Tapi seringnya, kalau tidak ada yang mau beli dan toko di-likuidasi (dijual semua barangnya), mereknya akan hilang. Contohnya perusahaan kayak Modell’s Sporting Goods, Sports Authority, dan Borders Books and Music. Merek mereka, untuk sekarang, sudah tidak ada.

Big Lots, toko lain yang lagi proses likuidasi lama dibawah perlindungan kebangkrutan Chapter 11, sekarang masuk fase terakhir.

Proses kebangkrutan Chapter 11 Big Lots agak aneh. Beberapa tokonya tutup, lalu buka lagi dengan pemilik baru, tapi tetap pake nama Big Lots.

Jadinya prosesnya agak lucu, dimana beberapa toko Big Lots mengadakan obral tutup usaha, tapi beberapa minggu kemudian buka lagi. Ini bukan tipu-tipu; perusahaannya jual beberapa lokasi ke Variety Wholesalers, yang juga beli hak untuk pake nama Big Lots.

Transaksi ini kasih hak ke Variety Wholesalers untuk buka kembali sekitar seperempat sampai setengah dari total 800 toko Big Lots.

Pelanggan biasanya tidak tau perusahaan induk mana yang punya toko itu. Barang dagangannya berubah sedikit, tapi pelanggan mungkin pikir mereknya cuma bangkit dari kebangkrutan.

MEMBACA  Merek Kashmyr dari Radico Khaitan Dilarang Sementara Akibat Sengketa Merek Dagang Piccadily Agro

Big Lots gagal pertama kalinya, kata Sudip Mazumder dari Publicis Sapient, yang bilang ke PYMNTS bahwa Big Lots punya banyak tantangan tahun-tahun ini.

“Model toko fisik mereka yang jual barang sisa, jadi kurang menarik buat pasar yang sekarang cari kenyamanan, variasi, dan barang unik,” kata Mazumder. “Bangkitnya eCommerce dan perubahan selera konsumen membuat Big Lots kaget, dan mereka tidak bisa mengikuti.”

**Lebih Banyak Retail:**

Variety Wholesalers percaya mereka bisa kembangkan bagian bagus dari warisan Big Lots.

“Hubungan dengan komunitas dan tanggapan positif dari pelanggan lebih dari yang kami bayangkan,” kata Lisa Seigies dari Variety Wholesalers dalam siaran pers. “Respon antusias ini memperkuat keyakinan kami bahwa mengembalikan Big Lots ke akarnya akan disukai pelanggan. Memberi nilai terbaik akan selalu jadi misi inti kami.”

Nama Big Lots bertahan. Shutterstock

Sekarang, dengan sekitar 220 toko Big Lots dibuka lagi oleh Variety Wholesalers dan 63 dibeli Ollie’s Bargain Outlet untuk diubah jadi merek mereka, pengelola sebelumnya minta hakim ubah kebangkrutan dari Chapter 11 ke Chapter 7.

Dengan nama baru, Former BL Stores, Inc., sudah dapat izin untuk jual sebagian besar asetnya ke Gordon Brothers Retail Partners, LLC.

“Setelah penjualan, perusahaan mengelola asetnya tapi sekarang mau pindah ke Chapter 7, yang artinya melikuidasi sisa aset untuk bayar kreditur. Sidang untuk ini direncanakan 4 November 2025, dan kalau disetujui, perusahaan akan berhenti kelola asetnya dan saham biasa nya diharapkan jadi tidak berharga,” lapor TipRanks.

**Timeline Big Lots:**

9 September 2024: Big Lots ajukan perlindungan kebangkrutan Chapter 11.

23 Desember 2024: Likuidator umum (bekerjasama dengan Gordon Brothers Retail Partners, LLC) umumkan obral tutup toko di semua lokasi Big Lots (869 toko) saat perusahaan siap-siap likuidasi banyak unit.

MEMBACA  Dua Medali Perak dan Satu Perunggu

1 Januari 2025: Pengadilan kebangkrutan (Hakim Kate Stickles) setujui penjualan dadakan 200-400 toko Big Lots dan hingga dua pusat distribusi ke Variety Wholesalers, difasilitasi Gordon Brothers.
Sumber: Reuters

3 Januari 2025: Penjualan dengan Gordon Brothers selesai; Gordon Brothers dapat hampir semua aset Big Lots (sewa toko, properti intelektual, pusat distribusi) dan atur transisi operasi toko ke Variety Wholesalers.
Sumber: PR Newswire

14 Januari 2025: Gordon Brothers tawarkan sewa toko Big Lots untuk dijual nasional (properti 19.000 hingga 55.000 kaki persegi) untuk operator baru.
Sumber: Gordon Brothers

27 Februari 2025: Ollie’s Bargain Outlet Holdings, Inc. umumkan akuisisi 40 bekas sewa toko Big Lots dari Gordon Brothers, total sewa dari Big Lots jadi 63.
Sumber: investors.ollies.com

April-Juni 2025: Big Lots dibawah Variety Wholesalers mulai buka kembali beberapa toko (contohnya, 78 toko dibuka kembali di beberapa negara bagian).
Sumber: Southern Living

24 Oktober 2025: Debitur (dulunya Big Lots) ajukan permohonan untuk ubah kasus Chapter 11 ke likuidasi Chapter 7, tunjukkan banyak toko, sewa, dan kewajiban mungkin masih akan ditutup dibawah likuidasi penuh.
Sumber: Davis Polk Bankruptcy filing and motions: PaceMonitor

Terkait: CEO Dollar Tree kasih janji harga ke pelanggan