Jakarta (ANTARA) – Perpustakaan Nasional Indonesia (Perpusnas) sedang menyiapkan bahan bacaan tentang gizi untuk mendukung peningkatan literasi nasional melalui Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, mengatakan di sini pada hari Sabtu bahwa perkembangan intelektual bangsa tidak hanya bergantung pada gizi yang baik, tetapi juga pada ketersedian bahan bacaan berkualitas yang dapat diakses masyarakat.
“Anak-anak butuh lebih dari makanan bergizi, mereka juga memerlukan bacaan yang memelihara pikiran mereka. Perpusnas memfasilitasi ini dengan menyediakan materi berkualitas dan akses literasi yang luas,” ujar Aziz.
Dia menekankan bahwa gizi dan literasi saling melengkapi dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
“Kami sepenuhnya mendukung program MBG. Orang yang bergizi baik lebih kuat, berpikir lebih jernih, dan memiliki energi untuk membaca dan belajar dengan optimal. Program ini harus berjalan beriringan dengan upaya literasi,” katanya.
Melalui sinergi antara gizi dan literasi, Perpusnas berharap MBG dapat berkontribusi menghasilkan generasi yang sehat, cerdas, dan melek huruf menuju Indonesia Emas 2045, atau Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.
Meskipun dengan anggaran yang dikurangi tahun depan, Perpusnas tetap berkomitmen untuk melanjutkan program prioritas nasional, termasuk Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik ber tema literasi, dan relawan literasi.
TPBIS akan diperluas ke 650 lokasi tambahan, sementara KKN Tematik dan program relawan terus mempromosikan budaya baca dari desa-desa.
Selain itu, Aziz mengatakan pihaknya terus melakukan penyelamatan dan digitalisasi naskah-naskah kuno, dengan fokus pada materi yang paling mendesak karena kendala fiskal.
Perpusnas memastikan semua koleksi digital tersedia secara gratis melalui platform seperti iPusnas dan Khastara, yang menawarkan bahan-bahan berkualitas untuk anak-anak dan masyarakat untuk memperkuat literasi.
Berita terkait:
Perpusnas soroti perlunya transformasi perpustakaan di era Kecerdasan Buatan (AI)
Perpusnas berupaya mewujudkan data tunggal manuskrip Nusantara
Penerjemah: Lintang, Kenzu
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025