Tingkatkan Literasi Keuangan dengan Program PINTU Goes to Office

loading…

PINTU berkolaborasi dengan PT Julo Teknologi Finansial (JULO), sebuah platform kredit digital, untuk berdiskusi tentang investasi crypto dan teknologi blockchain. Foto/Dok

**JAKARTA** – PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one, kembali mengadakan program edukasi andalan mereka yaitu Pintu Goes to Office. Program ini menyasar para pekerja profesional.

Dalam kesempatan ini, PINTU bekerja sama dengan PT Julo Teknologi Finansial (JULO) selaku platform kredit digital untuk mendiskusikan investasi crypto dan teknologi blockchain. Acara ini berlangsung pada Rabu (29/10) di kantor JULO, Jakarta.

Andy Putra, Senior Vice President Strategy & Business PINTU, mengungkapkan, “Pintu Goes to Office di kantor JULO ini adalah program keempat yang kami laksanakan. Kami melihat antusiasme yang bagus dari peserta yang sudah ikut sesi edukasi ini. Sampai saat ini, kami sudah mengedukasi hampir 300 karyawan lewat program Pintu Goes to Office, termasuk kolaborasi strategis bersama JULO.”

“Kami mengapresiasi JULO yang telah memberikan kesempatan untuk kolaborasi lintas sektor ini. Kolaborasi ini membuktikan bahwa kita bisa bersama-sama mendorong percepatan industri keuangan di Indonesia yang tidak hanya tumbuh cepat, tapi juga seimbang dengan program edukasi untuk memperkuat dasar pemahaman masyarakat tentang keuangan dan investasi,” tambah Andy.

Baca Juga: Cara Memilih Aplikasi Staking Crypto, Aplikasi Pintu Termasuk Pilihan Tepat!

Harri Suhendra, President Director JULO, menyambut baik program Pintu Goes to Office. “Kami mendukung penuh kolaborasi program edukasi dan literasi yang diinisiasi oleh PINTU. Sebagai perusahaan fintech, kami paham betul pentingnya meningkatkan pemahaman keuangan masyarakat dan mendukung inovasi di industri keuangan digital. Kami berharap kolaborasi antar fintech kayak gini bisa terus berlanjut untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan.”

MEMBACA  Saham nilai siklus harus menguat di paruh pertama tahun ini dibandingkan dengan saham pertumbuhan yang terlalu bernilai: Stifel oleh Investing.com

Berdasarkan laporan dari Mordor Intelligence, industri fintech di Indonesia pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai Rp341,1 triliun. Salah satu sektor fintech, yaitu fintech lending, menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga berkontribusi pada kemajuan ini. Industri ini mencatatkan kenaikan total pembiayaan sebesar 27,93% menjadi Rp82,59 triliun per Mei 2025.