Presiden Prabowo Subianto menyatakan keinginannya untuk mengirim lebih banyak mahasiswa Indonesia ke Selandia Baru guna belajar ilmu kedokteran dan kedokteran gigi. Hal ini bertujuan mengatasi kekurangan dokter umum dan dokter gigi di Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan usai pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon di sela-sela KTT APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat (14/11).
“Kami berencana mengirim lebih banyak mahasiswa untuk belajar ilmu kedokteran dan kedokteran gigi karena kami sangat membutuhkan dokter dan dokter gigi,” ujar Prabowo melalui siaran pers Sekretariat Presiden.
Perhatian presiden pada kerja sama bidang tersebut sejalan dengan pernyataannya dalam rapat kabinet paripurna di Jakarta (20/10) lalu, di mana ia menyoroti defisit lebih dari 140 ribu dokter di Indonesia.
Selain pengembangan SDM, Prabowo dan Luxon juga membuka peluang kerja sama bilateral yang lebih luas di bidang ekonomi, pertanian, dan perdagangan.
“Perdagangan bilateral kami terus berkembang dalam lima tahun terakhir dengan pertumbuhan hampir 10 persen per tahun. Saya yakin kedua negara bisa capai lebih banyak lagi. Kerja sama di berbagai sektor selama ini sangat bermanfaat,” kata Prabowo.
Ia berharap kemitraan yang telah lama terjalin antara kedua negara dapat ditingkatkan.
Di sisi lain, PM Luxon menyambut baik peningkatan hubungan dagang dan mengapresiasi kontribusi Indonesia dalam Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN–Selandia Baru serta inisiatif regional lainnya.
Prabowo dan Luxon sebelumnya bertemu pada KTT APEC 2024 di Peru (15/11) tahun lalu. Saat itu, Prabowo menegaskan komitmennya untuk memperkuat hubungan strategis Indonesia–Selandia Baru.
“Kami berada di kawasan yang sama dan memiliki nilai serta kepentingan bersama. Saya ingin tegaskan komitmen untuk mempertahankan kemitraan yang harmonis ini,” ucap Prabowo kepada Luxon kala itu.
Sementara itu, Luxon memuji peran konstruktif Indonesia di Asia Tenggara dan dunia, serta mencatat peningkatan signifikan volume perdagangan bilateral dalam beberapa tahun terakhir. Ia menambahkan, kedua negara memiliki potensi kuat untuk bekerja sama di bidang energi terbarukan, ketahanan pangan, dan pariwisata.
Berita terkait: Prabowo, Luxon boost Indonesia–New Zealand ties at APEC Summit
Berita terkait: Indonesia, New Zealand boost ties on women, child protection
*Penerjemah: Mentari D, Tegar Nurfitra
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025*