TNI Gagalkan Penyelundupan Narkoba di Perbatasan Papua Nugini

Jumat, 31 Oktober 2025 – 01:06 WIB

Papua, VIVA – Pangdam XXIV/Mandala Trikora, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa semua personel TNI terlibat aktif dalam usaha bersama untuk memberantas narkoba di seluruh Indonesia, dari ujung barat sampai timur.

Penegasan ini menanggapi arahan dari Presiden Prabowo Subianto sebagai Panglima Tertinggi TNI, yang menekankan bahwa narkoba adalah salah satu ancaman terbesar bagi masa depan bangsa dan harus diperangi secara total dan berlanjut.

Salah satu bukti komitmen ini, menurut Mayjen Lucky, adalah ketika gabungan personel TNI dari Satgas Pamtas Yonif 126/KC dan Koramil Mindiptana melakukan patroli keamanan di sekitar perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Mereka berhasil menggagalkan penyalahgunaan narkoba yang diduga kuat berasal dari PNG.

Pengungkapan Kasus Narkoba di Perbatasan PNG oleh TNI

"Perintah Bapak Presiden Prabowo Subianto tentu menjadi kewajiban utama bagi kami, prajurit TNI yang bertugas di Papua," kata Lucky kepada wartawan, Kamis, 30 Oktober 2025.

Dalam operasi tersebut, prajurit TNI berhasil mengamankan tiga orang berinisial R-M, J-A, dan A-P. Mereka kedapatan membawa ganja kering seberat 415 gram di Jalan Trans Papua, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan.

Dari pemeriksaan awal, tersangka R-M mengaku mendapatkan ganja itu dari seorang warga PNG yang masuk secara illegal melalui Distrik Kombut. Selain tersangka, TNI juga menyita barang bukti seperti ganja yang sudah dikemas, tiga handphone, dua sepeda motor, uang asing (kina), dan barang pribadi lainnya.

Ketiga tersangka dan barang bukti kemudian diserahkan ke Polsek Mindiptana untuk proses hukum lebih lanjut.

"Kami menganalisis bahwa penyelundupan narkoba dari PNG masih sering terjadi, dengan berbagai modus untuk mengecoh aparat," ujar Lucky.

MEMBACA  10 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Menurut QS WUR Sustainability 2025, Apakah Terdapat PTS?

Halaman Selanjutnya

Lucky juga menyoroti bahwa peredaran narkotika sekarang sudah menjadi masalah global. Modusnya semakin canggih dan terorganisir, sehingga perlu memperkuat kerjasama antara penegak hukum, TNI, dan semua elemen masyarakat agar Indonesia bisa bebas dari kejahatan narkotika.