Waspada! Pekerja Kantoran Paling Rentan Tergantikan AI PHK Massal di Sektor Ini Jadi Buktinya

Kamis, 30 Oktober 2025 – 13:10 WIB

Jakarta, VIVA – Isu otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI) makin jadi sorotan di dunia kerja. Selama ini, banyak yang bayangkan robot dan AI akan gantikan pekerja pabrik dan posisi lapangan yang rutin.

Baca Juga:
Elon Musk Prediksi Tren ‘Hidup Tanpa Bekerja’ di Masa Depan, Benarkah Pekerjaan Manusia Hilang Gara-gara AI?

Tapi, kenyataannya sekarang menunjukkan tren yang beda. AI malah mulai mengikis pekerja kantoran lebih cepat dari yang diperkirakankan.

Perusahaan besar kayak Amazon jadi contoh nyata bagaimana teknologi bisa ubah hierarki perusahaan. Hal ini bikin pekerja kerah putih bertanya-tanya tentang masa depan karier dan struktur organisasi di era AI.

Baca Juga:
Bantu Ekonomi Capai 8 Persen, Penerapan AI dan Cybersecurity Harus Tumbuhkan Digital Trust

Baru-baru ini, Amazon umumkan rencana PHK sekitar 14.000 karyawan kantoran, atau sekitar empat persen dari total pekerja kerah putih. Ini bagian dari restrukturisasi untuk kurangi birokrasi dan sederhanakan lapisan organisasi, menurut memo internal.

Beth Galetti, senior vice president People Experience di Amazon, bilang pemangkasan ini bertujuan bikin perusahaan lebih ramping dan gesit seiring ekspansi investasi di generative AI. Dengan kata lain, algoritma diharap bisa tangani banyak fungsi koordinasi, pelaporan, dan pengambilan keputusan yang sebelumnya dikerjakan manajer manusia.

Baca Juga:
Daftar Perusahaan Raksasa Lakukan PHK Massal di 2025, Ada Intel hingga Microsoft

Dalam setahun terakhir, CEO Andy Jassy tegaskan transformasi Amazon. “Kita akan butuh lebih sedikit orang untuk kerjakan beberapa pekerjaan yang saat ini dilakukan,” ujarnya, seperti dikutip dari Fortune, Kamis, 30 Oktober 2025.

Menurut Jassy, AI dan alat otomatisasi lainnya sudah bantu tim bergerak lebih cepat dan ambil keputusan lebih baik. Sekarang, logika ini bahkan menyebar di seluruh korporasi Amerika.

MEMBACA  Wordle hari ini: Jawaban dan petunjuk untuk 17 Februari 2025

Sistem AI generatif jadi semakin mahir dalam tugas-tugas yang biasa dikerjakan manajemen menengah. Mulai dari susun pembaruan, buat memo, produksi laporan status, dan rangkum hasil rapat.

Meski belum jelas apakah PHK ini sepenuhnya karena AI, bagi eksekutif yang ingin tingkatkan produktivitas dengan biaya lebih rendah, menyederhanakan hierarki jadi langkah yang menarik.

Ironisnya, Amazon, perusahaan yang terkenal dengan otomatisasi gudang dan robot sebagai simbol disrupsi pekerja kerah biru, sekarang tunjukkan bahwa pekerja kantoran mungkin yang pertama rasakan dampak AI.

Halaman Selanjutnya

Analis Gartner perkirakan bahwa pada 2026, satu dari lima organisasi akan gunakan AI untuk pangkas setidaknya separuh lapisan manajemen mereka. Kondisi ini makin menantang bagi pekerja muda yang sedang meniti karier.