CPA Australia sudah memperingati perusahaan tentang bahaya potensial jika mengganti posisi keuangan dan akuntansi level awal dengan sistem AI.
Pemimpin bisnis CPA Australia, Gavan Ord, menasihati perusahaan untuk mencari keseimbangan yang pas antara kemajuan teknologi dan pengembangan bakat manusia.
Menurut Laporan Teknologi Bisnis 2025, 19% bisnis di Asia-Pasifik mengurangi perekrutan untuk pekerjaan akuntansi level awal karena integrasi AI. Di China daratan, pengurangannya sampai 32%.
Walaupun hanya 8% perusahaan Australia yang melakukan hal ini, Ord bilang angka ini kemungkinan akan naik seiring investasi AI yang makin besar.
Penelitian yang survei 1.117 profesional di sektor akuntansi dan keuangan juga menunjukkan kurangnya penekanan untuk merekrut orang dengan keterampilan terkait AI. Hanya 6% perusahaan yang menambah perekrutan seperti ini.
Para responden survei menyuarakan kekhawatiran tentang ketergantungan berlebihan pada AI, yang bisa menyebabkan berkurangnya pengawasan manusia.
Menurut Ord, data survei sebelumnya menunjukkan bahwa meski perusahaan Australia lebih lambat mengadopsi AI dan otomatisasi dibandingkan perusahaan di China, mereka sekarang sudah “tertular demam AI”.
“Mereka sekarang paling mungkin di antara pasar yang disurvei untuk berencana investasi AI di tahun 2026, walaupun otomatisasi masih tidak populer,” tambah Ord.
Survei itu menyoroti berbagai tantangan terkait penerapan AI. Kekhawatiran yang umum di antara responden adalah makin bisnis yang makin tergantung pada AI, yang menyebabkan pengawasan manusia berkurang.
Ord menambahkan: “Perusahaan tidak boleh meremehkan pentingnya melibatkan manusia. Pengawasan oleh manusia yang ahli tetap penting. Menyerahkan fungsi keuangan yang membutuhkan akurasi, jaminan, dan verifikasi kepada teknologi menyebabkan risiko yang lebih tinggi.
“Kita sekarang melihat banyak contoh terkenal dimana bisnis dan organisasi menderita kerugian finansial dan reputasi karena mereka mengubah keseimbangan terlalu jauh ke arah AI yang tidak diverifikasi dengan baik.”
Sebelumnya pada Oktober 2025, CPA Australia mengeluarkan pernyataan mengenai materi panduan yang dirilis oleh AUSTRAC tentang peraturan baru anti pencucian uang dan pendanaan terorisme (AML/CTF).
Lembaga akuntansi ini mengakui niat positif di balik undang-undang tersebut tetapi telah menyoroti masalah terkait penafsirannya dan dampak potensial pada bisnis kecil.
Artikel “CPA Australia against replacing entry-level accounting jobs with AI” aslinya dibuat dan diterbitkan oleh The Accountant, sebuah merek milik GlobalData.