Tersangka Mengaku Bersalah Atas Pembunuhan Mantan PM Jepang Abe

Saat persidangan dimulai, Tetsuya Yamagami mengakui pembunuhan terhadap pemimpin dengan masa jabatan terpanjang Jepang tiga tahun silam.

Diterbitkan Pada 28 Okt 202528 Okt 2025

Tersangka pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada 2022 telah mengaku bersalah atas dakwaan pembunuhan.

Tetsuya Yamagami (45) membenarkan seluruh tuduhan yang dibacakan jaksa saat persidangan perdana dibuka Selasa, menurut penyiar NHK.

Rekomendasi Cerita

Yamagami didakwa melakukan pembunuhan dan pelanggaran undang-undang senjata api dengan dugaan menggunakan senjata rakitan untuk menembak pemimpin dengan masa jabatan terlama di Jepang tersebut.

“Semua keterangan jaksa sesuai fakta,” kata tersangka di pengadilan menurut kantor berita AFP.

Abe ditembak saat berpidato dalam kampanye pemilu di kota Nara pada 8 Juli 2022. Yamagami langsung ditangkap di TKP.

Aksi pembunuhan ini dipicu dendam tersangka terhadap keterkaitan Partai Demokrat Liberal (LDP) pimpinan Abe dengan Gereja Unifikasi.

Yamagami menyimpan amarah terhadap kelompok agama asal Korea Selatan itu karena donasi 100 juta yen (Rp11,3 miliar) dari ibunya yang menghancurkan kondisi keuangan keluarga menurut media Jepang.

Gereja Unifikasi yang kerap dijuluki “Moonies” itu kini menghadapi tekanan bertubi-tubi dari otoritas menyusul tuduhan kasus suap.

Pengikut gereja di Jepang selama ini dianggap sebagai sumber pendapatan utama.

Setelah penembakan itu, terungkap lebih dari 100 anggota parlemen dari LDP memiliki keterkaitan dengan Gereja Unifikasi yang menurunkan dukungan publik terhadap partai berkuasa.

Usai sesi perdana Selasa, masih ada 17 kali sidang tahun ini sebelum putusan dijadwalkan pada 21 Januari.

Persidangan dibuka bertepatan dengan pertemuan dua sekutu lama Abe: Ketua LDP dan Perdana Menteri Sanae Takaichi dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menggelar konferensi tingkat tinggi di Tokyo.

MEMBACA  Hesai Raih Kemenangan LiDAR dari Toyota

Abe yang hampir sembilan tahun memimpin Jepang kerap disebut keduanya dalam acara publik.

Dalam pertemuan di Istana Akasaka, Takaichi menghadiahi Trump stik golf peninggalan Abe beserta memorabilia golf lainnya.