Kwau: Desa Percontohan Wisata Berbasis Masyarakat di Manokwari

Pemerintah Manokwari Tunjuk Desa Kwau Sebagai Destinasi Wisata Berbasis Masyarakat

Pemerintah Kabupaten Manokwari secara resmi telah menetapkan Desa Kwau di Distrik Mokwam sebagai destinasi Community-Based Tourism (CBT) atau wisata berbasis masyarakat. Penetapan ini bertujuan mengembangkan potensi alam desa sembari meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat.

CBT adalah model pariwisata di mana komunitas lokal secara aktif mengelola, mengembangkan, dan mengambil keputusan mengenai pariwisata di wilayah mereka sendiri. Model ini mempromosikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan, memastikan masyarakat mendapat keuntungan langsung dari pendapatan pariwisata sambil melestarikan warisan budaya dan alam.

Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manokwari, Immanuel Pangaribuan, mengatakan pada Kamis bahwa fokus di Desa Kwau adalah pada partisipasi penuh lokal dalam setiap kegiatan pariwisata.

“Upaya menjadikan Kwau sebagai desa wisata sudah lama. Pemerintah daerah dan masyarakat kini harus bekerja untuk mempertahakan kemajuan ini,” ujarnya.

Indonesia memanfaatkan CBT untuk mendongkrak ekonomi lokal, melestarikan budaya, dan menciptakan pariwisata berkelanjutan yang membagi manfaat secara adil serta memberdayakan komunitas. Pendekatan ini lebih mengutamakan keterlibatan masyarakat daripada proyek infrastruktur berskala besar.

Karena Desa Kwau dikenal sebagai lokasi wisata pengamatan burung dan menjadi kebanggaan bagi Papua Barat, Immanuel menekankan pentingnya menjaga aset alam dan budaya desa untuk mempertahankan keterlibatan dan kemandirian masyarakat.

Warga desa hidup dengan prinsip Sapta Pesona—tujuh nilai pesona wisata—termasuk kebersihan lingkungan dan keramah-tamahan.

“Masyarakat tidak merokok atau makan sirih; desanya tertata rapi. Ini menunjukkan komitmen mereka terhadap pariwisata berkelanjutan,” kata Immanuel.

Pemerintah kabupaten berencana memberikan pelatihan keterampilan, terutama bagi perempuan, untuk menghasilkan kerajinan tangan dan cenderamata. Mereka juga mendorong penyediaan homestay dan kuliner lokal untuk meningkatkan pengalaman wisatawan.

MEMBACA  Donald Trump berusaha mendapatkan kembali dukungan dari masyarakat Latino dengan mengadakan rapat di Pennsylvania | Berita Pemilihan Umum AS 2024

Untuk melayani wisatawan mancanegara dengan lebih baik, Kwau dipromosikan sebagai “desa Inggris”. Tokoh masyarakat setempat, Hans Mandacan, yang jago bahasa Inggris secara otodidak, saat ini membantu para pengunjung asing.

“Kami berharap pemuda setempat mengikuti teladannya dengan belajar bahasa Inggris sambil berkecimpung di pariwisata,” tambah Immanuel.

Peningkatan infrastruktur juga direncanakan, termasuk perbaikan jalan akses ke lokasi pengamatan burung, situs pisang raksasa, dan air terjun di sekitarnya.

“Dengan dukungan provinsi, kami bertujuan membangun jalur setapak ke titik-titik utama tahun depan untuk meningkatkan aksesibilitas,” ujarnya.

Upaya-upaya ini bertujuan memposisikan Desa Kwau sebagai destinasi unggulan pariwisata berbasis masyarakat di Kabupaten Manokwari.