Versi dari tulisan ini pertama kali ada di TKer.co
Seorang pelanggan TKer kasih tau baru-baru ini, kalau investasi kamu turun 20%, maka kamu butuh untung 25% dari nilai sekarang untuk balik ke posisi awal.
Contohnya, jika investasi kamu $100 turun 20% (atau $20), maka aset kamu jadi $80. Untuk balik ke titik awal, nilai aset $80 kamu harus naik 25% (atau $20).
Ini adalah cara berpikir yang berguna saat kamu lihat panah merah dan hijau di portofolio kamu. Ini bikin hitungan kamu tajem sambil mengingatkan bahwa dapat untung itu bukan proses yang gampang.
Semakin besar kerugian, persentase keuntungan yang dibutuhkan naik lebih cepat. Kerugian 33% harus diikuti dengan keuntungan 50%. Legenda hedge fund Ray Dalio sering ingetin pengikutnya, "Kalau kamu rugi 50%, kamu harus untung 100% untuk balik."
Semoga aja matematika dasar ini nggak bikin kamu takut investasi di pasar saham. Sejarah berulang kali tunjukkin bahwa pasar selalu berhasil lewati rintangan yang terdengar menakutkan ini sebelum menghadapi penurunan besar berikutnya.
Grafik yang bagus dari Charlie Bilello di Creative Planning bantu kita paham kemampuan luar biasa pasar saham untuk pulih dari kemunduran. Ini nge-track sejarah pasar bull dan bear markets dengan catatan persentase keuntungan dan kerugian.
Keuntungan pasar bull dalam sejarah lebih dari cukup untuk nutupin kerugian pasar bear. · Yahoo Finance
(Sumber: Bilello Blog)Beberapa sorotan dari sejarah:
- Pasar bear tahun 2022 bawa penurunan 24%. Artinya kita butuh untung 32% untuk balik. Kita dapet total return 78% sebelum keruntuhan pasar awal tahun ini.
- Jatuhnya pasar karena pandemi 2020 lihat S&P 500 turun 34%. Kita butuh return 52% untuk balik. Kita dapet return 120%.
- Krisis keuangan global mulai 2007 bikin pasar turun 55% yang besar. Kita butuh return 122% untuk balik. Kita dapet pasar bull 11 tahun yang return-nya 527%.
- Rata-rata pasar bear lihat saham turun 31%. Return 45% akan bikin kamu balik modal. Tapi rata-rata pasar bull telah kasih kita return 254% sebelum menghadapi pasar bear berikutnya.
Semua contoh return 100%+ itu bicara tentang TKer Stock Market Truth No. 4: Saham tawarkan asimetri upside.
Biar jelas, kita bicara tentang indeks yang terdiversifikasi luas seperti S&P 500. (Bahkan, Dalio sering pakai matematika ini untuk memperkuat kasus diversifikasi.)
Meski benar bahwa pasar saham biasanya naik, kebanyakan saham individu performanya lebih buruk. Ini adalah beberapa saham yang susah diidentifikasi yang hasilkan keuntungan luar biasa yang mendorong return pasar lebih tinggi.
Banyak banget alasan kenapa investasi di pasar saham bisa jadi menantang dan berbahaya. Kamu nggak perlu cari jauh-jauh untuk nemu seseorang yang jelasin kenapa kamu nggak harus ada di pasar. Bearishness itu laku.