Senin, 20 Oktober 2025 – 06:40 WIB
Paris, VIVA – Perampokan dramatis yang mengguncang Museum Louvre pada Minggu, 19 Oktober 2025, menambah daftar panjang sejarah pencurian besar yang pernah terjadi di museum paling ikonik di dunia ini.
Baca Juga:
Mahkota Permaisuri Eugénie yang Dicuri Ditemukan di Luar Museum Louvre dalam Kondisi Rusak
Louvre, yang setiap harinya dikunjungi hampir 30.000 wisatawan dari seluruh dunia, telah menjadi saksi berbagai aksi pencurian legendaris sejak lebih dari seabad lalu.
Dari Mona Lisa hingga Pedang Raja Charles X
Baca Juga:
Kocak! Niat Ngerampok Barang-barang Malah Terkunci di Dalam Mobil Warga
Salah satu kasus paling terkenal terjadi pada tahun 1911, ketika seorang karyawan museum bernama Vincenzo Peruggia mencuri lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci. Ia berhasil menyembunyikan karya seni paling terkenal di dunia itu selama dua tahun sebelum akhirnya tertangkap di Italia.
Baca Juga:
Museum Louvre Paris Dibobol Perampok, Perhiasan Koleksi Napoleon Raib
Kejadian serupa kembali terjadi pada 1976, ketika tiga pencuri memanjat perancah untuk membobol Louvre dan mencuri pedang bertahtakan berlian milik Raja Charles X.
Sementara pada 1990, pencurian kembali mengguncang dunia seni setelah Potret Wanita Duduk karya Pierre-Auguste Renoir dipotong dari bingkainya dan dibawa kabur dari galeri.
Kini, pada 2025, aksi perampokan menargetkan mahkota Permaisuri Eugénie—artefak bersejarah dari era Napoleon III—menjadi babak terbaru dalam sejarah panjang aksi kriminal di museum ternama tersebut. Peristiwa itu menjadi pengingat bahwa bahkan sistem keamanan tercanggih pun tak sepenuhnya kebal terhadap kejahatan terencana.
Keamanan Louvre Kembali Dievaluasi
Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nuñez, mengakui bahwa meskipun Louvre telah meningkatkan sistem keamanannya secara signifikan, tidak ada modernisasi yang bisa menjamin keamanan mutlak.
"Namun, kita tidak dapat mencegah semuanya," ujar Nuñez kepada France Inter, seraya menambahkan bahwa langkah-langkah keamanan kini akan ditinjau sebagai bagian dari rencana yang lebih luas untuk memperkuat protokol perlindungan museum.
Museum Louvre sendiri menyimpan lebih dari 33.000 karya seni, termasuk mahakarya ikonik seperti Mona Lisa dan Venus de Milo. Dengan nilai sejarah dan budaya yang luar biasa, museum ini menjadi salah satu target utama para pencuri profesional di dunia.
Gema Perampokan Museum di Eropa
Kasus pencurian di Paris ini terjadi di tengah meningkatnya gelombang pencurian artefak dan perhiasan bersejarah di Eropa. Pada 2019, misalnya, sekelompok pencuri membobol Green Vault di Istana Kerajaan Dresden, Jerman, dan mencuri perhiasan senilai lebih dari €100 juta.
Halaman Selanjutnya
Sebagian besar barang rampasan itu baru ditemukan kembali setelah proses hukum dan kesepakatan pembelaan berlangsung lama.
https://www.cilip.org.uk/news/news.asp?id=441834&io0=MkbzgiQ