Ulasan Jona Health: Pendekode Mikrobiom untuk Kondisi Kesehatan

Jadi, nggak ada yang bisa nandingin pengalaman memulai hari dengan buang air besar di atas ‘ayunan’ kertas kecil yang ditempelin di kluduk, terus mengaduk-aduknya pakai cotton bud. Tantangan utamanya lebih ke mental sih, karena proses pengumpulan dan pembuangannya (tinggal disiram begitu selesai) cukup mudah. Selanjutnyam kamu masukkan cotton bud ke dalam larutan, tutup, lalu kirim. Dua puluh hari kemudian, saya dapat email yang bilang hasilnya udah keluar.

Di situsnya, hasil tes dibagi menjadi beberapa bagian: Ringkasan (dengan tab untuk Kesehatan Otak, Kesehatan Pencernaan, Kesehatan Metabolik, Kesehatan Kulit, dan Performa Fisik), Rencana Tindakan (dengan tab untuk Dampak Tertinggi, Diet, Gaya Hidup, dan Probiotik), serta halaman Organisme yang menampilkan setiap organisme yang ditemukan dalam sampel beserta kelimpahan relatifnya. Hasil saya sendiri cukup mengejutkan.

Di sisi positif, Skor Keragaman Mikrobiome saya 4.19, yang berarti di atas rata-rata (kisaran normalnya 2.80–3.99, diukur dengan Indeks Shannon), dan ini menunjukkan tanda mikrobiom yang sehat. Tes ini juga tidak menemukan patogen atau parasit. Saya juga disebutkan bisa mencerna laktosa dengan baik (syukurlah). Tidak ada asosiasi yang ditemukan untuk depresi, penyakit celiac, IBS, kolitis ulseratif, leaky gut, hipertensi, eksim, atau berbagai masalah lain yang saya syukuri tidak dimiliki. Beberapa hasil ini sebenarnya agak membingungkan, soalnya saya sudah bergelut dengan insomnia hampir seumur hidup, tapi tidak ditemukan asosiasi apapun untuk itu, atau untuk kelelahan, padahal saya jelas-jelas manusia yang sering capek.

Untuk asosiasi yang berhasil ditemukan, beberapa sudah saya duga, sementara yang lain benar-benar mengejutkan. Di bagian Kesehatan Otak, saya punya asosiasi moderat untuk stres dan asosiasi rendah untuk ADHD, yang keduanya tidak mengagetkan. Di bawah Kesehatan Metabolik, ada asosiasi “sangat rendah” untuk pradiabetes, yang sayangnya saya kira akan lebih tinggi. Saya juga memiliki asosiasi moderat dengan osteoartritis, yang masuk akal mengingat riwayat keluarga.

MEMBACA  Apa yang membuat pemilih Buruh 'Reformasi-penasaran' begitu sulit untuk dikembalikan