Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Indonesia telah menginspirasi lebih dari 100 negara. Sebagian besar dari 112 negara tersebut mengadopsi model Indonesia untuk inisiatif makan sekolah mereka.
Dalam sambutannya di acara wisuda 521 mahasiswa Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Jakarta pada Sabtu, Prabowo menekankan semakin dikenalnya program MBG di tingkat internasional.
“Waktu kita mulai, hanya sekitar 77 negara yang punya program seperti ini. Kita mungkin yang ke-78 atau 79. Sekarang, sudah ada 112 negara, dan kebanyakan mengikuti model kita,” ujarnya.
Dia mengatakan program MBG, yang diluncurkan pada bulan Januari, telah menarik perhatian dari lembaga-lembaga global yang fokus pada ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, dan kesehatan.
“Seminggu yang lalu, saya menerima delegasi dari Institut Rockefeller, yang telah bekerja selama 100 tahun dalam program pangan, anti-kelaparan, dan anti-kemiskinan. Mereka bilang inisiatif Indonesia telah mendapat perhatian dunia,” catat Prabowo.
MBG, salah satu program prioritas nasional di bawah pemerintahan Prabowo, mengintegrasikan nutrisi, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Program ini tidak hanya meningkatkan kesehatan pelajar tetapi juga mendukung petani, nelayan, dan peternak lokal.
Sejak diluncurkan, program ini telah membagikan 1,4 miliar porsi makan kepada 36,2 juta penerima manfaat.
Untuk mendukung pelaksanaannya, 10.681 Unit Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG), atau dapur MBG, telah dibangun di seluruh wilayah Indonesia per Oktober 2025.
Program ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang diet sehat dan mendorong kebiasaan makan yang lebih baik. Badan Gizi Nasional (BGN), yang mengawasi inisiatif ini, membantu anak-anak mengenali porsi makanan seimbang dan sumber nutrisi beragam melalui makanan sekolah sehari-hari.
Berita terkait: Prabowo puji kepala BGN karena kembalikan dana MBG Rp70 triliun
Berita terkait: Prabowo targetkan zero error di program makan gratis meski ada kasus
Penerjemah: Andi, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025