Indonesia Latih Pelaut Afrika untuk Perluas Pengaruh Maritim Global

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan Indonesia sedang melatih puluhan pelaut dari 13 negara di Afrika Barat dan Tengah untuk memperkuat diplomasi maritim global.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Djarot Tri Wardhono, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan perwujudan dari Kerja Sama Segitiga yang disepakati dalam forum International Maritime Organization (IMO).

“Jadi tujuannya untuk memperkuat peran kita di tingkat internasional. Kami juga merupakan mitra dari International Maritime Organization. Ini juga berperan dalam mencari dukungan untuk lobi di dalam IMO,” kata Wardhono di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan, program pelatihan ini termasuk Training of Trainers (ToT) dan Training of Examiners (ToE) berdasarkan standar IMO, yang bertujuan untuk mempersiapkan instruktur dan penguji yang profesional di sektor maritim global.

Pelatihan ini melibatkan anggota Maritime Organization of West and Central Africa (MOWCA), termasuk Ghana, Guinea-Bissau, Sierra Leone, Nigeria, Kamerun, Angola, Kongo Brazzaville, Gabon, Liberia, dan Senegal, dengan total 84 peserta terpilih.

Wardhono mengatakan bahwa Dana Kerja Sama Pengembangan Internasional (LDKPI) Kementerian Keuangan menyediakan anggaran sebesar Rp18,2 miliar (US$1,1 juta) untuk mendukung dua sesi pelatihan sepanjang tahun 2025.

“Kami berkolaborasi dengan LDKPI. Saya ingin berterima kasih kepada Kementerian Keuangan yang telah mempercayakan dana kepada kami untuk melatih rekan-rekan kami dari Afrika Barat dan Tengah,” ujarnya.

Menurut dia, inisiatif ini adalah strategi untuk memperluas jaringan diplomasi Indonesia dan memperkuat posisi negara sebagai anggota Dewan IMO Kategori C dengan dukungan dari negara-negara Afrika.

Selain meningkatkan kerjasama teknis, pelatihan ini juga membuka peluang bisnis baru bagi industri perkapalan dan teknologi maritim Indonesia di wilayah Afrika.

“Jadi, apa manfaatnya buat kita? Tentu saja, kami membangun keterlibatan politik dengan negara-negara Afrika, sehingga kami juga akan memiliki dukungan yang lebih kuat di dalam IMO dari negara-negara tersebut,” tambahnya.

MEMBACA  PB POBSI Percaya Kehadiran Efren Reyes sebagai Momentum Kebangkitan Biliar Indonesia

Wardhono berharap keberhasilan pelatihan ini dapat menjadi dasar bagi Indonesia untuk memimpin kolaborasi dalam pengembangan sumber daya manusia maritim global dan memperkuat peran strategisnya di forum internasional IMO.

“Secara ekonomis, ini juga memperkuat kehadiran kami sebagai anggota IMO, meningkatkan sumber daya manusia kami di sektor maritim, dan meningkatkan kompetensi kami dalam mendidik pelaut dan profesional di industri maritim,” kata Djarot.

Berita terkait: Inisiatif pelaut Indonesia, China, Filipina diadopsi oleh IMO

Berita terkait: Pelaut adalah tulang punggung ekonomi bangsa: Kementerian

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025