Malam ini bulan hanya tampak sebagai sabit kecil, sehingga tidak banyak yang bisa disaksikan. Kondisi ini akan berlangsung selama beberapa hari ke depan seiring kita mendekati dan melewati fase Bulan Baru.
Bagaimana fase bulan hari ini?
Per Sabtu, 18 Oktober, fase bulan adalah Bulan Sabit Akhir. Menurut NASA’s Daily Moon Observation, hanya sekitar 8% permukaan bulan yang akan diterangi cahaya malam ini.
Memang tak banyak pemandangan yang istimewa, namun jika Anda memiliki teropong atau teleskop, Anda dapat mencoba mengamati Cekungan Grimaldi, sebuah basin tabrakan berdiameter 124 mil.
Kapan purnama berikutnya?
Purnama berikutnya akan terjadi pada tanggal 5 November.
Apa itu fase-fase bulan?
Bulan mengikuti siklus berkelanjutan yang berlangsung sekitar 29,5 hari selama mengorbit Bumi. Perubahan ini terjadi karena posisi Matahari, Bumi, dan Bulan senantiasa bergeser satu sama lain. Dari Bumi, kita mungkin melihat Bulan dalam keadaan penuh, sebagian terang, atau gelap total, tetapi sisi yang sama selalu menghadap ke kita. Yang berbeda setiap malam adalah seberapa banyak sinar matahari yang sampai dan dipantulkan dari permukaannya.
Delapan fase bulan utama adalah:
Bulan Baru – Bulan berada di antara Bumi dan matahari, sehingga sisi yang kita lihat gelap (dengan kata lain, tak terlihat oleh mata).
Bulan Sabit Awal – Sebilah kecil cahaya muncul di sisi kanan (Belahan Bumi Utara).
Kuartal Pertama – Separuh bagian bulan disinari cahaya di sisi kanan. Terlihat seperti setengah bulan.
Bulan Cembung Awal – Lebih dari separuh terang, tetapi belum sepenuhnya purnama.
Bulan Purnama – Seluruh wajah bulan diterangi dan terlihat sepenuhnya.
Bulan Cembung Akhir – Bulan mulai kehilangan cahaya di sisi kanan. (Belahan Bumi Utara)
Kuartal Ketiga (atau Kuartal Terakhir) – Setengah bulan lagi, tetapi kini sisi kirilah yang terang.
Bulan Sabit Akhir – Sebilah tipis cahaya tersisa di sisi kiri sebelum akhirnya kembali gelap.