Bernd Debusmann di Gedung Putih dan
John Sudworth di Kyiv
Getty Images
Presiden Volodymyr Zelensky tampaknya pulang dengan tangan kosong dari pertemuan di Gedung Putih setelah Presiden AS Donald Trump memberi sinyal bahwa dirinya belum siap untuk menyuplai rudal jelajah Tomahawk yang sangat diidamkan Ukraina.
Usai pembicaraan bilateral yang hangat tersebut, Zelensky menyatakan bahwa ia dan Trump telah mendiskusikan mengenai rudal-rudal jarak jauh, namun memutuskan untuk tidak mengeluarkan pernyataan apapun tentang masalah itu “karena Amerika Serikat tidak menginginkan eskalasi”.
Setelah pertemuan, Trump menulis di media sosial untuk menyerukan Kyiv dan Moskow agar “berhenti di posisi mereka sekarang” dan mengakhiri perang.
Pertemuan Trump-Zelensky ini berlangsung sehari setelah Trump berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan menyetujui untuk segera bertemu dengannya di Hongaria.
Meskipun Trump tidak menutup kemungkinan untuk menyediakan Tomahawk bagi Ukraina, nada bicaranya di Gedung Putih pada Jumat lalu terdengar tidak pasti.
“Semoga mereka tidak memerlukannya, semoga kita bisa mengakhiri perang ini tanpa harus memikirkan tentang Tomahawk,” ujar presiden AS itu, seraya menambahkan bahwa Amerika sendiri membutuhkan senjata-senjata tersebut.
Trump mengatakan mengirimkan rudal-rudal itu akan menjadi “sebuah eskalasi, namun kita akan terus membicarakannya”.
Ditanya oleh BBC apakah rudal Tomahawk-lah yang mendorong Putin untuk menemui Trump, presiden AS itu menjawab: “Ancaman itu [rudal] memang baik, namun ancaman itu selalu ada.”
Trump katakan ke BBC Putin ‘ingin berunding’, sebut ancaman Tomahawk
Pemimpin Ukraina itu mengusulkan bahwa Ukraina dapat menawarkan drone sebagai ganti untuk rudal-rudal Tomahawk, yang kemudian disambut dengan senyuman dan anggukan dari Trump.
Zelensky juga memuji peran Trump dalam mengamankan kesepakatan perdamaian di Timur Tengah, dan menyiratkan bahwa pemimpin AS itu dapat melanjutkan momentum tersebut untuk membantu mengakhiri perang Rusia di Ukraina.
Di luar kemudian, Zelensky ditanya oleh seorang wartawan apakah ia pikir Putin menginginkan sebuah kesepakatan atau hanya sedang mengulur waktu dengan rencana pertemuannya bersama Trump di Budapest.
“Saya tidak tahu,” katanya, sambil menambahkan bahwa prospek Ukraina memiliki rudal Tomahawk telah membuat Rusia “takut karena itu adalah senjata yang kuat”.
Ditanya apakah ia meninggalkan Washington dengan lebih optimis bahwa Ukraina akan mendapatkan rudal-rudal Tomahawk, ia menjawab: “Saya seorang realis.”
Zelensky percaya bahwa penggunaan rudal Tomahawk untuk menyerang fasilitas minyak dan energi Rusia akan sangat melemahkan ekonomi perang Putin.
Dalam beberapa hari terakhir, Trump telah menunjukkan keterbukaan terhadap gagasan untuk menjual rudal-rudal Tomahawk, meskipun Putin telah memperingatkan bahwa langkah semacam itu akan semakin membebani hubungan AS-Rusia.
Pada Kamis, Trump menyatakan “kemajuan pesat” telah dicapai selama panggilan telepon dengan Putin, di mana keduanya menyetujui untuk segera mengadakan pembicaraan tatap muka di Hongaria.
Ditanya apakah Zelensky akan dilibatkan dalam pembicaraan tersebut, Trump mengatakan sebelum pertemuannya duduk berdampingan dengan presiden Ukraina itu bahwa terdapat “perselisisihan” antara Putin dan Zelensky.
“Kami ingin membuatnya nyaman bagi semua pihak,” ujarnya. “Kami akan terlibat bertiga, namun mungkin saja dipisahkan.” Ia menambahkan bahwa ketiga pemimpin itu “harus bertemu”.
Tonton: BBC Ukraina tanyakan Trump tentang pertemuan mendatang dengan Putin
Trump menyatakan panggilannya, yang pertama dengan Putin sejak pertengahan Agustus, “sangat produktif”, serta menambahkan bahwa tim dari Washington dan Moskow akan bertemu minggu depan.
Trump sebelumnya berharap sebuah pertemuan puncak tatap muka di Alaska pada bulan Agustus dapat membantu meyakinkan Putin untuk memasuki perundingan perdamaian komprehensif guna mengakhiri perang, namun pertemuan tersebut gagal menghasilkan terobosan yang menentukan.
Mereka kembali berbicara beberapa hari kemudian ketika Trump memotong sebuah pertemuan dengan Zelensky dan para pemimpin Eropa untuk menelepon Putin.
Kembali ke Ukraina, BBC berbicara pada Jumat dengan sepasang suami istri yang sedang memperbaiki toko kecil milik mereka di sebuah pinggiran kota Kyiv, setelah toko itu dihancurkan oleh rudal Rusia bulan lalu.
Ketika pemilik toko, Volodymyr, ditanya tentang pertemuan puncak Trump dengan Putin yang akan datang, ia mulai berkata: “Kami menghargai semua dukungan”.
Namun ia mundur saat matanya mulai berkaca-kaca. Setelah jeda cukup lama, ia menenangkan diri dan mulai berbicara kembali.
“Kebenaran dan demokrasi akan menang, dan semua terorisme serta kejahatan akan lenyap,” katanya. “Kami hanya ingin hidup, kami tidak ingin menyerah, kami hanya ingin mereka meninggalkan kami sendiri.”