michellegibson/iStock/Getty Images Plus via Getty Images
Ikuti ZDNET: Tambahkan kami sebagai sumber pilihan di Google.
***
Poin Penting ZDNET
- Uber meluncurkan program "tugas digital" baru yang opsional di AS.
- Pengemudi dapat mengunggah konten untuk membantu perusahaan melatih model AI.
- Kompensasi bergantung pada waktu dan kompleksitas tugas.
***
Bekerja untuk Uber ternyata tak hanya sekadar mengantar penumpang — setidaknya, begitulah klaim Uber. Setelah memperluas layanan kurirnya di tahun 2020, Uber kini menawarkan kesempatan bagi para pengemudinya untuk membantu perusahaan-perusahaan melatih model AI mereka demi tambahan penghasilan.
Cara Kerjanya
Menurut Uber, mulai tahun ini, para pengemudi dan kurir yang memilih untuk bergabung dalam program ini dapat menyelesaikan "tugas digital" melalui aplikasi Driver Uber. Tugas-tugas ini dapat mencakup mengirimkan video diri mereka berbicara dalam bahasa ibu, mengunggah gambar barang-barang sehari-hari tertentu, atau mempresentasikan dokumen yang ditulis dalam bahasa berbeda.
Setelah tugas selesai, pemasukan akan masuk ke saldo pengguna dalam waktu 24 jam. Besaran kompensasinya tergantung pada waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas serta tingkat kerumitannya.
Uber menyatakan bahwa seiring waktu, akan tersedia lebih banyak tugas digital dengan ragam permintaan yang lebih luas, memberi kesempatan bagi pengguna untuk mendapat penghasilan tambahan tanpa harus menyetir.
Dalam sebuah postingan blog, Uber menjelaskan bahwa program ini menghubungkan pengguna dengan "perusahaan yang membutuhkan orang sungguhan untuk meningkatkan teknologi mereka" — merujuk pada perusahaan AI yang memerlukan sumber daya kehidupan nyata untuk melatih model mereka. Peluang untuk menyelesaikan tugas digital bergantung pada permintaan dari perusahaan, sehingga ini mungkin bukan sumber penghasilan yang stabil.
Menghindari Masalah Hak Cipta
Mengajak orang biasa untuk mengirimkan foto, video, dokumen tertulis, dan klip suara dapat menjadi jalan pintas bagi perusahaan AI yang berharap menghindari pertarungan hukum hak cipta dengan para penerbit. Biasanya, perusahaan AI mengambil data pelatihan berupa teks, audio, video, gambar, dan lainnya dari internet terbuka; akibatnya, label rekaman, perusahaan media sosial, surat kabar, seniman independen, dan studio film telah menggugat perusahaan AI seperti OpenAI, Suno, dan Anthropic dengan tuduhan pelanggaran hak cipta.
Alih-alih melatih generator gambar AI dengan foto pisang profesional yang sudah dikreditkan, mungkin orang biasa dapat membantu dengan imbalan beberapa dolar tambahan. Ini adalah versi ekonomi gig dari metode pelatihan AI yang ada, di mana perusahaan memberi upah sangat rendah kepada pekerja di belahan bumi selatan untuk menandai dan mengurutkan data yang akan diproses model.
Kekhawatiran Privasi
Belum jelas berapa besar porsi yang akan diambil Uber dari peserta program ini, dan kebijakan privasi seputar program ini juga masih samar. Uber menyatakan bahwa mereka tidak akan mengungkapkan nama atau tujuan bisnis perusahaan AI kepada para peserta. Dapat diasumsikan bahwa perusahaan AI mungkin menjual, mentransfer, atau menyimpan konten apa pun yang diterima dalam program ini.