Australia Siap Bekerja Sama dengan Indonesia untuk Perdamaian di Gaza

Jakarta (ANTARA) – Kepala militer Australia mengatakan pada hari Jumat bahwa negaranya terbuka untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam upaya perdamaian potensial di Gaza, meskipun perencanaannya masih dalam tahap awal.

Laksamana David Johnston, pemimpin Angkatan Pertahanan Australia, memberi tahu wartawan di Jakarta bahwa meski belum ada keputusan yang dibuat, kolaborasi antar negara tetap merupakan suatu kemungkinan.

Dia mengatakan masih terlalu dini untuk berkomitmen pada peran atau kontribusi spesifik, dan mencatat bahwa para pemimpin dunia baru saja bertemu di Sharm el-Sheikh, Mesir, untuk memulai diskusi perdamaian mengenai Gaza.

Johnston menambahkan bahwa pengaturan masa depan antara Israel dan Otoritas Palestina masih belum jelas, sehingga membuat setiap perencanaan militer segera menjadi prematur.

Namun, dia mengonfirmasi bahwa Australia berpartisipasi dalam percakapan awal untuk menilai skenario yang berkembang dan mengeksplorasi peran mungkin yang dapat dilakukan negaranya.

Dia menekankan pentingnya dialog yang berlanjut dengan militer Indonesia dan mengatakan kedua belah pihak bekerja untuk memahami kontribusi potensial masing-masing.

Johnston mencatat bahwa jika rencana Australia dan Indonesia selaras, kerjasama ini dapat menguntungkan kedua negara.

Pernyataannya ini menanggapi pidato terbaru Presiden Indonesia Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, dimana dia menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap penjaga perdamaian internasional.

Prabowo menyatakan Indonesia adalah salah satu penyumbang terbesar bagi pasukan penjaga perdamaian PBB dan siap untuk mengerahkan 20.000 pasukan atau lebih ke zona konflik global, termasuk Gaza, Ukraina, Sudan, dan Libya.

Dia mengatakan Indonesia siap bertindak ketika diizinkan oleh Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB untuk membantu mengamankan dan mempertahankan perdamaian dimanapun dibutuhkan.

Australia belum menutup kemungkinan untuk berpartisipasi tetapi tetap fokus pada menilai situasi dan berkoordinasi dengan mitra internasional, termasuk Indonesia.

MEMBACA  Kode Promo Sealy: Hemat $300 untuk Kasur pada Agustus 2025

Sementara itu, Presiden Prabowo telah memerintahkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mempersiapkan pasukan penjaga perdamaian untuk dikirim ke Gaza, menunggu hasil yang konstruktif dari konferensi perdamaian di Mesir dan persetujuan Dewan Keamanan PBB.

Perintah tersebut disampaikan kepada Wakil Komandan TNI Jenderal Tandyo Budi Revita selama pertemuan tertutup di kediaman pribadi presiden di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Minggu malam (12 Okt).

Dalam pidato terbarunya di Konferensi Tingkat Tinggi PBB tentang Palestina dan Solusi Dua Negara di New York, Presiden Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia pada solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan yang layak untuk perdamaian abadi antara Israel dan Palestina.

Dukungan Indonesia untuk Palestina bermula dari Presiden pendiri Soekarno, yang menyatakan pada tahun 1962, “Selama kemerdekaan Palestina belum dikembalikan kepada rakyat Palestina, itu akan selamanya menjadi tugas Indonesia untuk menentang pendudukan Israel.”

Prinsip itu terus memandu kebijakan luar negeri Jakarta dan dukungannya yang konsisten bagi kenegaraan Palestina.

Berita terkait: [Tautan berita pertama]
Berita terkait: [Tautan berita kedua]

*Penerjemah: Kuntum KR, Rahmad Nasution
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025*