Pasukan Militer Israel Mengatakan Pasukannya Masih Berada di Rumah Sakit Al-Shifa

Jaringan berita Al Jazeera mengatakan bahwa salah satu jurnalisnya telah ditahan selama 12 jam. Mereka mengatakan bahwa jurnalis tersebut, Ismail al-Ghoul, telah dianiaya secara brutal. Militer Israel tidak memberikan tanggapan terhadap tuduhan tersebut, yang menimbulkan kecaman dari Komite Perlindungan Jurnalis.

Kementerian Kesehatan Gaza mengutuk serbuan tersebut sebagai “kejahatan terhadap lembaga kesehatan,” dan organisasi kemanusiaan menyatakan kekhawatiran atas situasi di kompleks tersebut. Rumah sakit, bersama dengan area sekitarnya, telah menjadi tempat perlindungan bagi 30.000 pasien, tenaga medis, dan warga sipil yang terdislokasi.

“Dokter tidak seharusnya menjadi medan perang,” kata direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam sebuah posting di media sosial yang memperingatkan bahwa situasi tersebut “membahayakan para tenaga kesehatan, pasien, dan warga sipil.”

Dokter Tanpa Batas mengatakan mereka “sangat prihatin” atas keselamatan pasien dan staf medis di kompleks rumah sakit. Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, organisasi itu mendesak “semua pihak yang bertikai untuk menghormati tanah dan sekitar rumah sakit serta memastikan keselamatan personel medis, pasien, dan warga sipil.”

Israel mengatakan bahwa kompleks rumah sakit juga berfungsi sebagai pusat komando militer rahasia Hamas, menyebutnya sebagai salah satu contoh dari fasilitas sipil yang digunakan Hamas untuk melindungi aktivitas mereka.

Empat bulan yang lalu, pasukan Israel menyerbu kompleks tersebut dan menemukan sebuah terowongan yang mereka katakan mendukung pendapat mereka bahwa kelompok bersenjata tersebut menggunakannya untuk menyembunyikan operasi militer.

Sejak itu, Israel telah menarik banyak pasukan dari Gaza bagian utara dan telah memindahkan fokus invasinya ke selatan. Akibatnya, kekacauan semakin merajalela di utara, mendorong organisasi bantuan internasional untuk menangguhkan operasi meskipun ada krisis kemanusiaan yang memprihatinkan.

MEMBACA  Dapatkah Israel menghancurkan Hamas? | Konflik Israel-Palestina

Pemerintahan Biden semakin kritis terhadap perilaku Israel dalam perang ini dan dampaknya pada warga sipil. Pada hari Senin, penasehat keamanan nasional Presiden Biden, Jake Sullivan, mengatakan bahwa “lebih banyak warga sipil tak berdosa telah meninggal dalam konflik ini, dalam operasi militer ini, daripada semua perang di Gaza digabungkan, termasuk ribuan anak-anak.”

“Krisis kemanusiaan telah melanda Gaza, dan kekacauan merajalela di daerah yang telah dibersihkan oleh militer Israel namun belum stabil,” katanya.

Gabby Sobelman dan Rawan Sheikh Ahmad berkontribusi dalam melaporkan.