Jakarta (ANTARA) – Lembaga anti-korupsi Indonesia (KPK) menyatakan bahwa mereka dapat menyelidiki warga negara asing yang menjabat sebagai direktur di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) jika terlibat dalam korupsi.
"Jika ada indikasi penipuan atau korupsi, KPK memiliki wewenang untuk melakukan penyelidikan," jelas Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Prasetyo pada hari Kamis.
Dia menegaskan bahwa BUMN mengelola uang negara dan para pimpinannya secara hukum dianggap sebagai pejabat publik, tanpa memandang kewarganegaraan.
"BUMN mengelola keuangan negara, dan para eksekutifnya dianggap sebagai pejabat publik menurut undang-undang," ujar Budi di gedung KPK, Jakarta.
Pernyataan ini muncul setelah pernyataan terbaru dari Presiden Prabowo Subianto yang mengumumkan bahwa WNA sekarang diperbolehkan memimpin BUMN berdasarkan aturan baru.
"Saya telah mengubah peraturannya. Sekarang ekspatriat bisa memimpin BUMN kita," kata Prabowo dalam sebuah dialog dengan Steve Forbes, Chairman Forbes Media Group, di Jakarta, Rabu.
Prabowo juga menyampaikan bahwa dia telah meminta manajemen Danantara, lembaga investasi negara, untuk merekrut talenta terbaik internasional sesuai dengan standar bisnis global.
"Saya minta kepada manajemen Danantara untuk mencari talenta terbaik, bahkan dari luar negeri," ujarnya.
Sejalan dengan kebijakan ini, maskapai nasional Garuda Indonesia telah mengangkat dua orang asing sebagai direktur.
Balagopal Kunduvara kini menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, sementara Neil Raymond Mills menduduki posisi sebagai Direktur Transformasi.
Pengangkatan ini dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 15 Oktober 2025.
Sebelumnya, Kunduvara menjabat sebagai Wakil Presiden Divisi Layanan Keuangan di Singapore Airlines (2021–2025), sedangkan Mills paling baru adalah konsultan penerbangan di NM Aviation Limited dan sebelumnya memegang peran senior di Scandinavian Airlines.
Klirifikasi dari KPK ini hadir seiring dengan upaya Indonesia yang semakin meluas untuk menarik talenta global ke perusahaan-perusahaan plat merah, sembari memastikan akuntabilitas dan pengawasan tetap berjalan.
Berita terkait: BUMN Terus Tingkatkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik: Menteri
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025