Palmer Luckey dan Mark Zuckerberg memang belum sepenuhnya berhasil dengan headset realitas virtual untuk konsumen, namun kini mereka mencoba lagi dengan menjadikan militer AS sebagai audiens baru mereka. Pada hari Senin, perusahaan teknologi militer Luckey, Anduril, mengumumkan sistem realitas campuran berbasis AI-nya yang bernama EagleEye. Sistem ini akan menempatkan perangkat keras langsung ke dalam helm prajurit Angkatan Darat dan memberi mereka heads-up display untuk melihat informasi secara real-time.
“Kami tidak ingin memberi anggota layanan sebuah alat baru—kami memberi mereka rekan tim baru,” ujar Palmer Luckey, pendiri Anduril, dalam sebuah pernyataan. “Gagasan tentang mitra AI yang tertanam dalam tampilan Anda telah dibayangkan selama beberapa dekade. EagleEye adalah pertama kalinya itu menjadi nyata.”
Menurut Anduril, EagleEye adalah sistem modular yang mencakup konfigurasi untuk helm, pelindung wajah, dan kacamata. Perusahaan tersebut juga mengklaim bahwa sistemnya akan menyeimbangkan berat dengan mengurangi "kebesaran kacamata penglihatan malam tradisional" sambil memperkenalkan sensor yang "sejajar dengan pusat gravitasi seorang prajurit."
Yang menarik, modul helm ini memberikan telinga kucing taktis kepada para prajurit. Sejujurnya, kita hidup di masa dimana sangat mustahil untuk mengetahui apakah itu desain paling efisien untuk upaya tersebut ataukah hanya sekadar CEO lain dengan selera humor anak 13 tahun yang melakukan meme senilai jutaan dolar, seperti Elon Musk yang menjalankan proyek pemerintah dengan nama memecoin atau membuat model Tesla mengeja kata "SEXY." Luckey menggunakan pengumuman bahwa perusahaannya mengambil alih kontrak kacamata realitas campuran senilai miliaran dolar dengan Angkatan Darat awal tahun ini untuk membuat ulang sampul TIME Magazine-nya yang terkenal dan penuh meme, jadi jelas dia tidak keberatan dengan hal semacam itu.
Heads-up display mungkin adalah bagian yang paling mudah dipasarkan dari proyek Anduril, yang dibuat sebagian dengan bantuan Mark Zuckerberg dan Meta. Perusahaan memamerkannya dengan video pratinjau yang terlihat seperti diambil langsung dari Call of Duty. Tampilan ini dilaporkan akan memberi akses kepada prajurit terhadap informasi seperti pengarahan misi, overlay peta, dan wawasan real-time seperti mengidentifikasi posisi aktor lain di lapangan.
EagleEye semacam puncak dari pekerjaan Anduril pada program Soldier Borne Mission Command (SBMC) dan Soldier Borne Mission Command–Architecture (SBMC-A) Angkatan Darat, yang merupakan merek ulang dari Integrated Visual Augmentation System yang diambil alih perusahaan tersebut dari Microsoft. Bulan lalu, Angkatan Darat mengumumkan bahwa Anduril milik Luckey dan Meta milik Mark Zuckerberg menerima kontrak dari Angkatan Darat untuk memproduksi prototip kacamata tempur realitas campuran. Kita lihat saja apakah mereka memiliki rencana lain untuk membuat militer menjadi lebih UwU.