Selasa, 14 Oktober 2025 – 14:30 WIB
New York, VIVA – Tren mobil listrik bukan cuma jadi perhatian di Indonesia, tapi juga di Amerika Serikat. Meski disebut sebagai pasar otomotif paling maju di dunia, penjualan mobil listrik di AS ternyata masih sangat bergantung pada insentif dari pemerintah.
Baca Juga :
China Perketat Insentif untuk Mobil Hybrid
Sampai akhir September 2025, mayoritas mobil listrik di AS masih mengandalkan program federal tax credit untuk narik pembeli. Menurut laporan riset Rho Motion, sekitar 90% penjualan kendaraan listrik dan plug-in hybrid dalam sembilan bulan pertama tahun ini dapat insentif pajak.
Tapi, insentif besarnya berakhir pada 1 Oktober 2025. Penghapusan subsidi ini langsung bikin lonjakan permintaan menjelang deadline, dengan penjualan berbagai merek mobil listrik catat rekor baru di Agustus dan September.
Baca Juga :
Edukasi tentang Mobil Listrik Masih Belum Merata
Dikutip dari Carscoops, Selasa 14 Oktober 2025, program insentif itu kasih potongan sampai US$7.500, atau sekitar Rp120 juta, untuk beli kendaraan listrik yang memenuhi syarat. Tahun ini, Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) catat ada 20 mobil listrik murni dan satu model plug-in hybrid yang berhak dapetin potongan itu.
Baca Juga :
Pemerintah Godok Insentif Kendaraan Komersial Listrik
Model-model itu mencakup 55% dari total penjualan kendaraan listrik di AS dari Januari sampai September. Selain itu, pemerintah juga kasih kredit serupa untuk kendaraan komersial ringan dengan berat di bawah 6.350 kilogram, yang dorong penjualan armada dan mobil rental.
Menariknya, kendaraan listrik yang dijual lewat skema leasing nggak terikat aturan ketat soal asal pembuatan dan komponen baterai. Hal ini bikin leasing jadi strategi efektif bagi produsen untuk tetap tawarin potongan harga menarik buat konsumen.
Menjelang berakhirnya program pada 30 September, penjualan mobil listrik di AS naik tajam. Ford catat penjualan 30.612 unit mobil listrik di kuartal ketiga, naik 86% dari kuartal sebelumnya.
General Motors juga alami lonjakan penjualan 44% dengan total 66.501 unit mobil listrik terjual. Sementara Tesla dan Hyundai masing-masing catat kenaikan 27% dan dua kali lipat dari periode sebelumnya, berkat tingginya permintaan untuk model Ioniq 5.
Walaupun gitu, analis perkirakan pasar mobil listrik akan melambat di kuartal keempat. Rho Motion prediksi penurunan tajam dalam permintaan karena berakhirnya subsidi dan naiknya biaya produksi dalam negeri.
Bahas Royalti hingga Insentif, Pemerintah Kumpulkan Musisi hingga Promotor
Kementerian Kebudayaan menggelar Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 bertajuk “Satu Nada Dasar”, yang digelar 8-11 Oktober 2025.
VIVA.co.id
12 Oktober 2025