Dunia Kencan Konservatif Diubah oleh ‘Womanosphere’

Namun, meski kaum konservatif sedang merebut kembali wacana seputar kencan modern, dengan mengendarai momentum era Trump 2.0, terdapat retakan dan kemunafikan yang cukup mencolok dalam pendekatan mereka.

Di podcast *Culture Apothecary*, Alex Clark dari Turning Point USA memberikan edukasi kepada perempuan mengenai kesehatan dan kesejahteraan fertilitas yang optimal. Dalam satu episode *Relatable* berjudul “Jadilah Perempuan yang Takut Akan Tuhan, Bukan Sekadar Istri Tradisional,” pembawa acara Allie Beth Stuckey membahas pengambilalihan tren *trad wife* dengan menyatakan bahwa hal itu “bisa menjadi hal yang baik untuk diidamkan,” namun menjadi ibu dalam Kristen “bukan sekadar estetika” belaka. Baru-baru ini, menanggapi struktur keluarga *polycule*, Stuckey menyatakan bahwa “revolusi seksual sedang mencapai titik terendah yang baru.” Banyak dari apa yang dibahas para perempuan ini—tentang pernikahan, iman, dan pentingnya memiliki anak—sejalan dengan agenda pemerintahan Trump.

Akan tetapi, di media sosial, di mana Lacey memiliki lebih dari 1 juta pengikut di TikTok dan Instagram, ia seringkali menjalankan konservatisme-nya dengan sedikit kelakar dan senyuman. Dalam satu video, Lacey bercanda tentang konsekuensi jika tidak melakukan seks oral pada pasangan. Di video berikutnya, ia terlihat berlari-lari riang di padang hijau sambil menyatakan cintanya pada “Alkitab-ku,” gaun musim panas, dan laki-laki konservatif.

Meski demikian, seiring makin lantangnya suara *womanosphere*, pengaruhnya menciptakan lingkungan yang lebih tidak stigmatisasi bagi para lajang yang tak lagi merasa malu dengan nilai-nilai mereka. “Tentu saja hal itu berdampak pula pada dunia kencan,” ujar influencer sayap kanan Debra Lea mengenai pergeseran budaya ini, yang menambahkan bahwa “popularitas monogami, pernikahan, dan memulai berkeluarga kini tumbuh jauh melampaui hanya di kalangan gerakan konservatif.”

MEMBACA  Ulasan Proyektor Rumah Anker Nebula X1: Cantik di Mana Saja

Walau ia belum memprioritaskan mencari pasangan, Lea, yang berusia 25 tahun, telah berkencan dengan sejumlah pria konservatif dalam beberapa tahun terkhir. Di era percintaan muda pasca-Biden, ia menyadari satu perbedaan kunci; “politik sepertinya lebih umum dibahas baik selama maupun sebelum kencan.” Kaum moderat garis keras selalu “memunculkan sisi ultra-konservatif-ku,” katanya. “Aku tak akan pernah menikahi atau serius berkencan dengan seseorang yang tidak sejalan secara politik, namun aku yakin masih banyak faktor lain yang lebih penting untuk diselaraskan, seperti agama, gaya hidup sehat, dan hobi.”