Kwasi Gyamfi Asiedu
Bucksnort, Tennessee
BBC
Para pelayat berkumpul untuk menggelar aksi unjuk rasa di Maple Valley Baptist Church, Tennessee, sebagai bentuk penghormatan terhadap 16 orang yang diduga tewas pasca ledakan di sebuah pabrik bahan peledak.
Di Bucksnort, Tennessee, para penduduk menghabiskan malam musim gugur yang dingin dengan merespons sebuah pesan sederhana yang dicoretkan pada pembatas beton di pinggir jalan: “Berdoalah untuk keluarga-keluarga AES”.
Anggota komunitas berkumpul pada hari Sabtu untuk mengadakan vigil dengan lilin di luar Maple Valley Baptist Church setelah ledakan di pabrik bahan peledak lokal, Accurate Energetic Systems (AES), mengakibatkan 16 orang diduga tewas.
Komunitas di Kabupaten Hickman dan Humphreys ini “tidak terlalu besar, jadi kehilangan sebanyak itu dalam sekejap sangatlah berat,” ujar Diaken Danny Bates kepada sekitar 40 hadirin, yang saling menghibur dan menyanyikan kidung seperti “It Is Well With My Soul”.
“Itu hanyalah hari kerja biasa, lalu tiba-tiba saja, mereka tiada. Kami masih memiliki banyak pertanyaan yang belum terjawab”.
Sebuah pembatas beton di tepi jalan bertuliskan “Berdoalah untuk keluarga AES”.
Seorang peserta vigil, Jerri Newcombe, mengatakan sahabatnya selama lebih dari 20 tahun termasuk di antara para korban. Mereka berdua berteman setelah cucu perempuan Newcombe dan putri dari korban menjadi akrab sejak masa kecil.
“Mereka tumbuh besar bersama – kami sering berkunjung ke rumah masing-masing,” kata Newcombe kepada BBC dalam vigil tersebut. “Kami merayakan ulang tahun bersama. Rasanya tidak nyata, karena dia sudah tiada dan anak-anaknya sangat menderita,” ujarnya, merujuk pada anak dan cucu sang korban.
Kepolisian setempat belum mengidentifikasi secara publik para korban yang masih hilang, yang oleh pihak berwenang diduga telah tewas semua.
Temannya itu “penuh semangat hidup,” kata Nyonya Newcombe. “Dia tipe orang yang bisa membuatmu tertawa karena apa saja, tapi kamu juga tidak boleh macam-macam dengannya, atau dia akan menghajarmu,” tambah Nyonya Newcombe di antara tangis dan tawa, sementara cucu perempuannya menghiburnya.
Menurut para penduduk, Bucksnort adalah kota yang sangat kompak di mana sinyal seluler tak menentu dan sebuah SPBU—yang dihiasi dengan bendera Konfederasi—menjadi tempat nongkrong utama warga. Tragedi ini sangat memukul wilayah tersebut seiring komunitasnya berduka untuk keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja.
Seluruh kota sempat berharap untuk kabar baik setelah ledakan pada Jumat pagi mengguncang rumah-rumah di seantero wilayah, menggelapkan langit dengan asap, dan mendatangkan ratusan responden pertama dari negara bagian dan nasional ke komunitas yang biasanya tenang ini, yang tersembunyi di balik hutan di sepanjang jalan raya yang sibuk.
Namun setelah hampir dua hari tanpa tanda-tanda adanya penyintas dan lokasi ledakan masih dianggap berbahaya bagi responden pertama, bahkan Sheriff Humphreys County Chris Davis yang sebelumnya optimis pun mengatakan saatnya telah tiba untuk beralih ke strategi pemulihan—bukan penyelamatan.
“Pada titik tertentu, kita harus berani menghadapi kenyataan pahit ini,” ujar Davis, yang kerap menahan tangis dalam konferensi pers. “Kita sedang berurusan dengan jenazah.”
Sheriff Hickman County Jason Craft mengatakan kepada BBC pada Sabtu malam bahwa analisis DNA cepat masih berlangsung, tetapi setelah pencarian oleh 300 responden pertama, pihak berwenang cukup yakin dengan penilaian mereka terhadap TKP untuk memberitahu keluarga bahwa kemungkinan besar orang yang mereka kasihi telah meninggal.
Penyebab ledakan belum teridentifikasi, dan agen dari Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF) nasional sedang menyelidiki. Bisa memakan waktu hingga sebulan bagi penyelidik federal untuk mencapai lokasi utama ledakan, kata pejabat ATF Brice McCracken kepada BBC.
Sifat material peledak yang tidak stabil juga menghambat respons darurat, ujar para pejabat, dan ledakan terkendali untuk membuat lokasi menjadi aman juga diperkirakan akan dilakukan dalam hari-hari mendatang.
Tonton: Kota Tennessee bersatu menghadapi tragedi
Tiffany Story mengatakan sepupunya juga termasuk di antara korban, bersama empat orang lain yang dikenalnya, termasuk seseorang yang dulu pernah dititipkan anaknya kepadanya.
“Di sini semua orang saling kenal,” kata Nyonya Story dengan penuh perasaan kepada BBC. “Dengan kedekatan seperti ini, sangatlah menghibur untuk memiliki keluarga. Itulah kami—entah karena hubungan darah atau bukan, seluruh komunitas ini adalah keluarga.”
“Mungkin tidak akan pernah ada jawaban” untuk tragedi ini, ujarnya.
Janie Brown mengatakan ia juga mengenal korban-korban di lokasi. “Mereka dicintai oleh keluarga dan komunitas,” ujarnya di luar sebuah vigil doa lainnya di Hurricane Chapel Free Will Baptist Church di McEwen yang tak jauh dari sana.
“Ini hari yang sangat, sangat menyedihkan,” katanya.
Para penduduk mengatakan kepada BBC bahwa perusahaan Accurate Energetic Systems (AES) mempekerjakan sekitar 80 orang, dan merupakan salah satu dari sedikit pekerjaan swasta dengan gaji baik di kabupaten-kabupaten ini. Bagi banyak warga di sini, pabrik tersebut dikenal sebagai pekerjaan pertama yang andal bagi diri mereka sendiri atau sahabat dekat.
Sebuah lowongan pekerjaan baru-baru ini menawarkan gaji $19 per jam untuk pekerjaan manual tingkat pemula, lebih dari dua kali lipat upah minimum negara bagian yang sebesar $7.25.
Pabrik ini sebelumnya pernah mengalami insiden lain, tetapi tidak separah kali ini.
Pada tahun 2014, sebuah ledakan di perusahaan itu menewaskan satu orang, dan inspeksi keselamatan kerja tahun 2019 berujung pada denda finansial yang relatif kecil, yang kemudian diselesaikan oleh perusahaan, menurut catatan daring.
Para penduduk yang diwawancarai BBC umumnya memiliki perasaan positif terhadap perusahaan tersebut, dan kepolisian setempat mengatakan mereka tidak pernah menerima laporan sebelumnya mengenai kondisi kerja yang tidak aman.
Pendeta Hurricane Chapel Free Will Baptist Church, Tim Ferris, memuji respons jemaatnya terhadap tragedi ini.
“Satu hal tentang komunitas kecil adalah ketika sesuatu seperti ini terjadi, mereka bersatu saling mendukung, dan mereka datang untuk menjadi tangan dan kaki Yesus, untuk melayani orang-orang ini, merawat mereka, menyediakan kebutuhan mereka.
Dan itu adalah hal yang luar biasa,” ucapnya.
Konflik di Timur Tengah telah menciptakan situasi geopolitik yang sangat kompleks dan dinamis. Hal ini tidak hanya mempengaruhi stabilitas regional, tetapi juga memiliki implikasi global yang signifikan. Berbagai aktor, baik negara maupun non-negara, terlibat dalam perselisihan ini dengan kepentingan yang saling bertentangan. Upaya diplomatik untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan masih menghadapi tantangan besar, sementara masyarakat sipil terus menanggung beban terberat dari ketidakstabilan ini.