Jakarta (ANTARA) – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Indonesia menyatakan bahwa pemberdayaan narapidana melalui program pertanian akan membantu memperkuat ketahanan pangan nasional. Hal ini sejalan dengan agenda pembangunan “Astacita” dari Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Keamanan dan Intelijen, Tatan Dirsan Atmaja, mengatakan pada Minggu bahwa melibatkan narapidana dalam produksi pangan tidak hanya mendukung swasembada tetapi juga membantu menjaga ketertiban dan disiplin di lembaga pemasyarakatan.
“Pendampingan yang efektif berhubungan langsung dengan keamanan dan ketertiban yang lebih baik di pusat detensi dan pembinaan anak,” kata Atmaja dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan bahwa kementeriannya sedang melaksanakan inisiatif ketahanan pangan di bawah 13 program percepatan yang diperkenalkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto.
“Para narapidana diinstruksikan untuk berpartisipasi dalam produksi pangan dengan memanfaatkan tanah tidur,” ujarnya.
Atmaja mencatat bahwa sekitar 54 persen dari lahan tidak terpakai yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dapat dikembangkan menjadi area pertanian untuk melatih dan mempekerjakan narapidana.
Berita terkait: Militer berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan regional
“Mereka menerima pelatihan keterampilan yang diperlukan sebelum mengolah tanah untuk mendukung ketahanan pangan nasional,” tambahnya.
Kementerian itu juga telah bermitra dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk menyediakan pelatihan vokasi bagi narapidana guna memastikan reintegrasi mereka yang produktif ke dalam masyarakat.
Presiden Prabowo berulang kali menekankan pentingnya swasembada pangan dan energi di tengah ketidakpastian global sejak menjabat pada 20 Oktober tahun lalu.
Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York pada 23 September, Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk membangun rantai pasok pangan yang tangguh dan memodernisasi sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan nasional.
Berita terkait: Lab hidup komunitas Indonesia tingkatkan pertanian berkelanjutan
Penerjemah: Rio, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025