Menteri Keuangan Desak Para Pemangku Kepentingan Tingkatkan Perilaku Investor

Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mendorong para stakeholder untuk meningkatkan perilaku investor, terutama dengan menekan transaksi tidak teratur di pasar modal Indonesia.

Dia berjanji jika berhasil, insentif pajak akan diberikan untuk mendukung pasar modal negara.

“Direktur bursa sudah beberapa kali minta insentif, tapi saya bilang saya baru akan kasih insentif kalau perilaku investor di pasar modal sudah dibersihkan. Artinya mengendalikan aktivitas manipulatif supaya investor kecil terlindungi, baru saya pertimbangkan insentifnya,” kata Purbaya setelah menghadiri “Dialog Pelaku Pasar Modal dengan Menteri Keuangan” di Jakarta, Kamis.

Purbaya menerangkan bahwa dia pertama-tama fokus mereformasi petugas pajak di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan untuk mencegah pelanggaran ke depannya.

Namun, jika masalah masih ada, dia mengatakan Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa mendatanginya lagi untuk membahas insentif yang tepat guna mengembangkan pasar modal lebih lanjut.

“Kalau saya bisa membersihkan petugas pajak supaya tidak bikin masalah, kekhawatiran mereka seharusnya hilang. Tapi kalau masalah masih muncul setelah reformasi, mereka bisa kembali ke saya, dan saya akan pertimbangkan insentif apa yang cocok untuk mendukung dan menumbuhkan industri pasar modal Indonesia,” ujarnya.

Purbaya menekankan bahwa tujuan utama kebijakan Kementerian Keuangan adalah mendongkrak ekonomi nasional, bukan hanya pasar modal.

“Saya masih punya dana yang cukup untuk menaikkan insentif jika perlu. Secara alami, jika ekonomi baik, pasar saham naik, jadi pergerakan pasar saham mencerminkan ekspektasi investor tentang masa depan,” katanya.

Dia juga mengingatkan bahwa kebijakan mengalihkan likuiditas sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke Asosiasi Bank Milik Negara (Himbara) baru dijalankan sekitar satu bulan, dan dampak penuhnya akan terasa seiring waktu.

MEMBACA  Pengisi daya nirkabel terbaik tahun 2025: Diuji oleh para ahli

“Alih likuiditas ini belum jalan satu bulan—tidak mungkin dananya bergerak tiba-tiba. Tapi mereka bisa mengantisipasi bagaimana ekonomi ke depan, dan saya pikir diskusi hari ini akan memberi mereka lebih banyak keyakinan bahwa perbaikan ini struktural dan akan terus berkembang,” tambah Purbaya.

Dialog ini juga dihadiri oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, dan Presiden Direktur Bursa Efek Indonesia Iman Rachman beserta direksi BEI lainnya.

Berita terkait: OJK perkuat pasar modal melalui tiga pilar strategis

Translator: Muhamad, Azis Kurmala
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025