Jembatan Pesisir Baru Yogyakarta: Pendorong Pariwisata

Bantul, Yogyakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Daerah, Agus Harimurti Yudhoyono, menyatakan bahwa Jembatan Pandansimo di Bantul, Yogyakarta, yang baru saja selesai bisa menjadi landmark pariwisata utama di pesisir selatan, menggabungkan fungsi dengan daya tarik budaya.

“Jembatan ini tidak hanya fungsional tapi juga ikonis secara visual. Saya yakin ini akan jadi daya tarik wisata baru,” kata Yudhoyono usai meninjau jembatan pada Kamis.

Jembatan Pandansimo menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kulon Progo di sepanjang jalur pantai selatan (JJLS), menawarkan pemandangan Samudra Hindia yang menakjubkan bagi para pelancong. Dengan panjang 2,3 kilometer, ini merupakan jembatan terpanjang di selatan Yogyakarta dan akan segera diresmikan.

“Jembatan ini terletak di area yang indah tepat di tepi laut lepas. Para pelancong bisa menikmati pemandangan laut saat menyeberanginya,” tambah dia.

Yudhoyono menyoroti desain jembatan yang mencerminkan warisan budaya Yogyakarta, menampilkan elemen tradisional seperti gerbang berbentuk gunungan, motif keris, dan pola batik nitik.

Jembatan ini juga dilengkapi area istirahat dengan pendopo untuk menikmati pemandangan panorama.

“Ada estetika budaya unik di sini yang membedakannya dan menarik pengunjung,” ujarnya.

Dengan lebar 24 meter, jembatan ini memiliki jalur pejalan kaki di kedua sisinya, memungkinkan orang untuk berjalan kaki dengan aman dan menikmati pemandangan pantai yang jauh dari lalu lintas kendaraan.

“Saya harap desain yang ramah pejalan kaki ini akan meningkatkan pengalaman wisata dan menarik investor untuk mengembangkan wilayah ini menjadi pusat pariwisata baru,” katanya.

Proyek ini dibiayai oleh APBN dengan total investasi Rp863 miliar (sekitar USD55 juta) melalui Kementerian Pekerjaan Umum.

Yudhoyono mengucapkan terima kasih kepada pejabat setempat, termasuk Gubernur Yogyakarta dan Bupati Bantul, atas dukungannya terhadap proyek strategis nasional ini.

MEMBACA  Detik-detik Spannend Batalyon Al-Qassam Terlibat Pertempuran dengan IDF di Jenin

“Saya berharap jembatan ini dapat menghubungkan kawasan selatan dengan lebih baik dan melayani masyarakat untuk generasi-generasi mendatang,” ucapnya.

Sementara itu, Wahyu Hendratmoko, Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta, sebelumnya menyatakan bahwa kota ini berfokus pada enam aset pariwisata kunci untuk mempertahankan jumlah pengunjung di tengah pemotongan anggaran dan pembatalan festival besar.

“Kami melakukan segala upaya untuk mempertahankan enam kekuatan utama pariwisata Yogyakarta meski dengan efisiensi anggaran saat ini,” katanya pada Rabu.

Enam daya tarik inti ini—destinasi, kerajinan tangan, fashion, pengalaman kuliner, acara, dan industri pariwisata—diharapkan dapat menjadi andalan paket perjalanan unggulan kota ini.

Berita terkait: [Tautan berita 1]
Berita terkait: [Tautan berita 2]
Berita terkait: [Tautan berita 3]