Tersangka Didakwa Picu Kebakaran Mematikan di Los Angeles Palisades

Polisi menyatakan Jonathan Rinderknecht (29) berada di balik kobaran api yang menghanguskan sebagian besar lingkungan Pacific Palisades.

Diterbitkan Pada 8 Okt 2025

Otoritas California mendakwa seorang pria atas tuduhan memicu kebakaran yang kemudian berkembang menjadi kobaran api paling merusak dalam sejarah Los Angeles dan melalap banyak bagian dari permukiman Pacific Palisades, demikian pernyataan pejabat penegak hukum federal.

Jaksa AS sementara, Bill Essayli, dalam konferensi pers Rabu, menuduh Jonathan Rinderknecht (29) menyalakan api pada Hari Tahun Baru yang semula padam, namun terus membara di bawah tanah sebelum berkobar kembali saat angin kencang.

Rekomendasi Cerita

Essayli menyebut Rinderknecht sempat kabur dari TKP, tetapi kembali ke jalur yang sama untuk menyaksikan kebakarannya. Saat diwawancara penyelidik, ia berbohong tentang lokasinya dengan klaim berada di ujung bawah jalur pendakian.

Dia ditangkap Selasa di Florida dan dijadwalkan menghadiri pengadilan Rabu. Essayli enggan mengungkap dugaan metode Rinderknecht memicu kebakaran 1 Januari tersebut.

Kebakaran yang berkobar pada 7 Januari itu menewaskan 12 orang serta merusak lebih dari 6.000 rumah dan bangunan di Pacific Palisades—sebuah kawasan pesisir elit Los Angeles. Api melalap permukiman lereng bukit, menghancurkan mansion dengan pemandangan laut dan pusat kota yang memukau.

Berdasarkan keluhan kriminal, penyelidik menyimpulkan api sengaja dinyalakan, kemungkinan menggunakan pemantik pada vegetasi atau kertas.

Otoritas pertama kali mewawancarai Rinderknecht pada 24 Januari menurut dokumen tersebut. Ia mengaku berada di lokasi pada 1 Januari dan tidak melihat orang lain saat itu.

Penyelidik menyingkirkan opsi lain termasuk kembang api, petir, dan jalur listrik. Penyebab via rokok juga diselidiki namun disimpulkan bukan sebagai pemicu.

Penyebab kebakaran kedua bernama Eaton Fire yang berkobar di hari sama di komunitas Altadena (18 korban jiwa) masih belum terungkap.

MEMBACA  Korban Gempa Afghanistan Hadapi Musim Dingin Usai Bencana Mematikan

Kedua kebakaran membara berhari-hari, mengubah blok demi blok permukiman menjadi puing kelabu dan hitam.

Kajiaan independen bulan September mengungkap keterlambatan peringatan evakuasi akibat kekurangan sumber daya dan kebijakan usang untuk pengiriman alert darurat.

Laporan yang ditugaskan supervisor Kabupaten Los Angeles menyebut rangkaian kelemahan—termasuk “kebijakan ketinggalan zaman, praktik tidak konsisten, dan kerentanan komunikasi”—menghambat respons daerah setempat.