Israel Gagalkan Flotilla Gaza Kedua dalam Seminggu, Menurut Aktivis Kapal-Kapal Diserang

Gaza Freedom Flotilla mengklaim bahwa militer Israel sedang mengganggu sinyal dan telah menaiki setidaknya dua kapal. IDF hingga kini belum memberikan komentar mengenai insiden tersebut.

Israel menyatakan pada Rabu bahwa mereka telah menggagalkan upaya lain untuk menerobos blokade maritimnya di Gaza, dengan mencegat sejumlah sembilan kapal yang diorganisir oleh Freedom Flotilla Coalition. Kapal-kapal tersebut, yang membawa sekitar 100 aktivis, telah berlayar dari Italia dua minggu sebelumnya.

“Upaya sia-sia lainnya untuk melanggar blokade laut yang sah dan memasuki zona pertempuran berakhir dengan kegagalan,” cuit Kementerian Luar Negeri. “Kapal-kapal dan para penumpang dialihkan ke sebuah pelabuhan di Israel. Semua penumpang dalam keadaan selamat dan sehat. Para penumpang diperkirakan akan segera dideportasi.”

Para penumpang yang ditahan “diperkirakan akan segera dideportasi,” tambah kementerian tersebut.

Lebih awal pada hari Rabu, Gaza Freedom Flotilla menyatakan bahwa kapal-kapalnya sedang diserang oleh militer Israel, dengan beberapa kapal dicegat saat berlayar menuju Jalur Gaza.

Flotilla itu menyebut di Instagram bahwa militer Israel mengganggu sinyal dengan setidaknya dua kapal yang didarati.

Sebuah tangkapan layar dari siaran langsung memperlihatkan seorang prajurit Israel menghancurkan kamera CCTV ‘Gaza Sunbird’, sebuah kapal yang menuju Gaza yang merupakan bagian dari Global Sumud Flotilla, dengan menggunakan senjata saat kapal tersebut dicegat oleh pasukan keamanan Israel, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video yang dirilis pada 8 Oktober 2025. (kredit: Freedom Flotilla Coalition/Handout via REUTERS)

IDF hingga saat ini belum memberikan komentar mengenai insiden tersebut.

Pencekatan ini menyusul serangkaian konfrontasi maritim serupa dalam beberapa pekan terakhir. Pada hari Kamis, Israel menghentikan Global Sumud Flotilla yang terdiri dari 42 kapal, yang mengangkut 479 aktivis, termasuk pegiat iklim asal Swedia, Greta Thunberg. Hampir semua yang ditahan sejak itu telah dideportasi.

MEMBACA  Pengrusak Patung Paddington adalah 'Antitesa' dari Beruang Kesayangan, Kata Hakim

Dokumen-dokumen yang ditemukan di Gaza dan dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Israel melacak keterlibatan langsung Hamas dalam mengorganisir dan membiayai flotilla Sumud untuk menerobos blokade Israel terhadap Jalur tersebut. Israel menyatakan bahwa kapal-kapal itu tidak membawa bantuan dan menuduh para peserta mencari konfrontasi alih-alih mengirimkan bantuan kemanusiaan.

Hanya tujuh aktivis yang masih ditahan, termasuk seorang warga negara Spanyol yang dituduh menggigit seorang petugas Layanan Penjara Israel.

Israel dan Mesir telah mempertahankan pembatasan di Gaza untuk mencegah penyelundupan senjata sejak Hamas merebut kendali atas wilayah tersebut pada tahun 2007. Sejak saat itu, aktivis Palestina secara berkala meluncurkan flotilla untuk menantang blokade tersebut. Pada tahun 2011, sebuah penyelidikan independen PBB mengenai insiden Mavi Marmara 2010 mengkritik pasukan Israel karena menggunakan kekuatan yang berlebihan tetapi menegaskan kelegalan blokade tersebut.

Sekitar 1.200 orang tewas, dan 252 warga Israel serta warga asing disandera dalam serangan Hamas terhadap komunitas-komunitas Israel di dekat perbatasan Gaza pada tanggal 7 Oktober. Dari 48 sandera yang tersisa, sekitar 20 orang diperkirakan masih hidup.