Komunitas Kibbutz Nir Oz Memperingati 65 Korban Tewas dan 83 Sandera pada 7 Oktober

Sebanyak sembilan anggota kibbutz masih menjadi sandera di Jalur Gaza, dua tahun pasca pembantaian Hamas menerjang permukiman tersebut.

Kibbutz Nir Oz memperingati hari ulang tahun kedua dari pembantaian 7 Oktober oleh Hamas pada hari Selasa.

Peristiwa tragis itu mengakibatkan 65 anggota kibbutz tewas dibunuh, dan 83 lainnya dijadikan sandera, termasuk empat orang yang berhasil melarikan diri, serta tiga orang yang dibunuh dalam perjalanan ke Jalur Gaza.

Sembilan dari mereka yang disandera tersebut termasuk dalam 48 sandera Gaza yang masih tertahan.

“Tepat dua tahun lalu, dunia kami runtuh,” demikian bunyi pernyataan kibbutz tersebut.

“Kami akan mengenang komunitas Nir Oz di masa kejayaannya – rumah-rumah, halaman rumput, pepohonan, dan jalur setapak. Kolam renang dan toko kelontong, tempat kami berpapasan secara kebetulan dan berbagi percakapan ringan yang menjadi bagian sentral dari kehidupan komunal kami,” lanjut pernyataan itu.

Anggota Kibbutz Nir Oz menggelar upacara peringatan di pemakaman kibbutz menyambut ulang tahun kedua pembantaian 7 Oktober oleh Hamas, 6 Oktober 2025. (kredit: Tsafrir Abayov/Flash90)

Kami akan mengenang “hari raya yang kami rayakan bersama, pertikaian dan perselisihan yang kini pastinya terasa tak berarti. Bunga dari Nir Oz. Kreativitas dan daya usaha yang menjadikan Nir Oz permata budaya di Negev – pameran-pameran di Gedung Putih, dan jajaran musik live terbaik yang pernah ada,” sambung pernyataan tersebut.

‘Gerbang yang gagal melindungi kami’

“Kami akan mengenang gerbang kuning yang melindungi rumah istimewa kami namun pada hari naas itu rubuh di bawah serangan membantai dan gagal melindungi kita. Kami akan ingat bahwa kami semua adalah pahlawan – dari bayi hingga orang tua. Kita semua! Kami akan ingat bahwa kita kuat dalam seribu cara, dan laksana phoenix, dari abu kami akan membangunn kembali kehidupan baru,” tambah pernyataan itu.

MEMBACA  Fortnite Tidak Bisa Diakses pada iOS. Inilah Alasan Apple Memblokir Kembalinya

“Kami akan mengingat hari itu, mentari siangnya terbit di atas tanah yang basah oleh darah, langit berdiri tegak dan sunyi. Kami akan mengingat gundukan abu di taman-taman yang merekah,” tambah kibbutz tersebut.