Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengumumkan bahwa Indonesia sedang aktif mencari peluang untuk mengekspor durian langsung ke Tiongkok, tanpa melalui negara perantara seperti Thailand dan Malaysia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keuntungan.
Sudaryono mengungkapkan bahwa ia baru-baru ini bertemu dengan Wakil Menteri Pertanian Tiongkok untuk membahas potensi pengaturan ekspor langsung. Dalam pertemuan tersebut, ia menekankan niat Indonesia untuk mempercepat pengiriman durian langsung ke Tiongkok.
“Selama ini, durian kita diekspor ke Thailand dulu, baru kemudian di-ekspor ulang ke Tiongkok. Kami hanya mendapat untung sekitar 10 persen dengan cara begitu. Kalau ekspor langsung ke Tiongkok, marginnya bisa capai 30 persen,” kata Sudaryono kepada wartawan di sini pada Jumat.
Selain durian, Indonesia juga membidik pasar Tiongkok untuk ekspor ayam dan telur.
Sudaryono mencatat bahwa negara ini telah mencapai swasembada untuk kedua komoditas tersebut, dengan produksi yang melebihi permintaan dalam negeri.
“Kami sudah swasembada ayam dan telur, bahkan ada kelebihan produksi. Saya sudah minta agar kita mulai ekspor ke Tiongkok dan negara-negara lain,” tambahnya.
Sudaryono menekankan bahwa Indonesia siap bersaing di kancah global dengan produk-produk segar dan berkualitas tinggi.
“Kami ini segar dan siap. Kami bisa berpartisipasi dengan cara yang tepat dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengekspor 600 ton durian pada tahun 2024, dengan nilai US$1,8 juta atau sekitar Rp29,7 miliar. Tujuan ekspor utamanya adalah Thailand dan Hong Kong.
Sementara itu, data bea cukai Tiongkok menunjukkan negara tersebut mengimpor rekor 15,6 miliar kilogram durian pada 2024—meningkat 9,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya—dengan total nilai mendekati US$7 miliar.
Berita terkait: Indonesia Dapat Persetujuan Ekspor Durian Beku ke Tiongkok
Berita terkait: CPO, Batu Bara, dan Durian Jadi Ekspor Terbesar ke Tiongkok: Kadin
Berita terkait: Tingkatkan Ekonomi Masyarakat melalui Agrowisata Kampoeng Durian
*Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025*