Depok, Jawa Barat (ANTARA) – Profesor Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia (UI), Fatma Lestari, menekankan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif yang sangat penting untuk masa depan generasi Indonesia.
“Program MBG adalah langkah besar untuk masa depan bangsa. Tapi kita tidak boleh fokus hanya pada kata ‘gratis’ dan ‘bergizi’ saja. Makanannya juga harus aman,” ujarnya dalam sebuah pernyataan di sini pada Sabtu.
Dia menekankan, pangan yang aman dan sehat adalah dasar untuk membangun generasi masa depan yang lebih kuat, pintar, dan berdaya saing.
Lestari mengatakan MBG mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam membentuk generasi emas. Namun, program ini harus didukung dengan penerapan keamanan pangan dan kebersihan yang ketat.
Menurut dia, insiden keracunan makanan menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan dan standar yang ketat untuk memastikan makanan tersebut benar-benar aman.
Dia memaparkan tiga alasan utama keamanan pangan harus jadi prioritas: untuk melindungi kesehatan anak, mencegah kejadian keracunan makanan massal, dan memastikan kualitas MBG melalui kepatuhan terhadap standar nasional seperti SNI ISO 22000.
Dia juga mengusulkan beberapa langkah: menerapkan SOP dapur bersih, menyediakan makanan dengan gizi seimbang, melaksanakan audit dan inspeksi secara berkala, serta menggunakan teknologi pendukung seperti aplikasi pemantauan dan sistem rantai dingin.
Tidak kalah penting, jangan sampai lupa akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin bagi para pekerja dapur. Selain cek kesehatan umum, pemeriksaan untuk penyakit menular seperti hepatitis, TBC, dan tifus juga harus dilakukan.
“Makanan sehat harus bebas dari bahaya biologis, kimia, dan fisika. Mematuhi standar keamanan pangan sangat penting agar program ini memberikan nutrisi dan perlindungan bagi para penerima manfaat,” pungkasnya.
Berita terkait: Prabowo perintahkan pengamanan pangan yang lebih ketat dalam program makan gratis
Berita terkait: Kementerian Kesehatan akan survei dampak gizi program makan gratis
*Penerjemah: Feru, Kenzu
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025*