Struktur Bangunan Ponpes Al Khoziny Menjadi Sorotan, Pakar ITS Jelaskan Penyebab Runtuh

Sabtu, 4 Oktober 2025 – 00:30 WIB

Sidoarjo – Struktur bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi perhatian publik setelah ambruk dan menyebabkan korban jiwa. Banyak warganet membahas desain bangunannya, yang terlihat tidak biasa karena semakin melebar di bagian atas dengan tiang-tiang penopang yang kecil di bawahnya.

Baca Juga :
Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Sulit Teridentifikasi Akibat Sidik Jari Rusak, Tim DVI Maksimalkan DNA

Dalam video yang viral di media sosial, bangunan lima lantai itu terlihat megah, tetapi di bagian bawahnya masih terlihat struktur lama dua lantai yang ditambah dengan penyangga baru. Hal ini membuat publik mempertanyakan kelayakan bangunan tersebut.

Seorang ahli konstruksi dari Teknik Sipil ITS, Mudji Irawan, menyatakan bahwa pola runtuhnya bangunan ponpes ini menunjukkan adanya kegagalan struktur. Dia menjelaskan, cara bangunan ambruk membuat Basarnas sulit menjangkau korban yang tertimbun.

Baca Juga :
Ada 113 Korban Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny, 10 Orang Tewas dan 103 Selamat

Mudji juga menekankan bahwa kerusakannya tidak sebagian, tetapi menyeluruh, di mana semua elemen struktur gagal berfungsi. Namun, penyebab pastinya masih perlu diselidiki lebih lanjut karena fokus utama saat ini adalah penyelamatan korban.
"Kerusakan ini bukan parsial, tapi menyeluruh. Semua elemen strukturnya gagal,” tambahnya.

Baca Juga :
BNPB Catat 25 Rumah Rusak Berat dan 1.306 Jiwa Mengungsi Imbas Gempa di Sumenep

Evakuasi Korban Masih Berlangsung

Tim SAR mengevakuasi korban Musala Ponpes Al Khoziny yang ambruk pada Senin, (29/9)

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) masih terus berusaha mengevakuasi korban yang tertimbun reruntuhan. Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, menyampaikan bahwa pada Jumat petang, 3 Oktober 2025, tiga jenazah kembali ditemukan secara berurutan.

MEMBACA  Ini Daftar 7 Oknum Brimob yang Diamankan Terkait Tewasnya Driver Ojol Tertabrak Rantis

“Dengan demikian total korban yang berhasil dievakuasi hari ini sebanyak delapan orang. Sehingga total yang sudah berhasil dievakuasi mencapai 116 orang,” ujarnya seperti dikutip Antara.

Dari jumlah tersebut, 13 orang dinyatakan meninggal dunia. Para korban ditemukan di sektor A3, tidak jauh dari titik sebelumnya di sektor A2. Nanang mengatakan kondisi tubuh korban masih utuh meskipun ada pembengkakan.

Menurutnya, evakuasi dilakukan dengan hati-hati. Setiap kali ada korban yang terlihat, penggunaan alat berat dihentikan sementara.

“Alat berat tidak digunakan untuk membongkar semua puing sekaligus, melainkan untuk membuka akses menuju titik korban,” ucapnya.

Ia menambahkan, proses pembersihan material reruntuhan sudah mencapai sekitar 50 persen. Pencarian korban dilakukan dengan kombinasi antara metode manual dan penggunaan alat khusus, seperti search cam flexible Olympus, Xaver 400 wall scanner, hingga multi search leader.

Halaman Selanjutnya

Basarnas bersama BNPB memastikan pencarian korban terus dilakukan 24 jam penuh. BNPB juga mengerahkan dukungan logistik berupa 200 kantong jenazah, 250 set alat pelindung diri, serta alat berat seperti crane dan excavator breaker.