Jakarta (ANTARA) – Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menekankan bahwa kehadiran Kampus United in Diversity (UID) Bali di dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali adalah contoh nyata dari penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau SDGs.
Kampus ini dianggap mampu menciptakan sinergi antara pendidikan, inovasi, dan pengembangan pariwisata, dengan fokus pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Kampus UID Bali dirancang menjadi pusat peningkatan kapasitas yang terbuka untuk umum, memberikan peluang untuk memperdalam pemahaman tentang SDGs.
Kehadirannya melambangkan transformasi pariwisata Bali menuju arah yang lebih berkelanjutan.
Seiring pembangunan kampus, KEK Kura Kura Bali juga mengerjakan proyek marina internasional yang bisa menampung hingga 145 kapal yacht. Marina ini akan terintegrasi dengan fasilitas pariwisata, perdagangan, dan layanan kemaritiman.
Inisiatif ini sejalan dengan strategi andalan Kementerian Pariwisata, “Upgrading Tourism,” yang menekankan pengembangan pariwisata berbasis kelautan.
Komisaris Utama PT Bali Turtle Island Development, Tantowi Yahya, menyampaikan optimisme bahwa marina ini akan menjadi salah satu yang tercantik di dunia.
Terletak di dalam sebuah teluk, marina dinilai sangat strategis karena terlindung dari ombak besar, sehingga menjamin keamanan bagi kapal-kapal berukuran besar. Investasi di KEK Kura Kura Bali terus menunjukkan perkembangan positif.
Data semester pertama tahun 2025 mencatat realisasi investasi pariwisata di Bali mencapai Rp7,10 triliun, atau mewakili 20,8 persen dari total investasi pariwisata nasional.
Sementara itu, investasi di KEK Kura Kura Bali mencapai Rp260,96 miliar, setara dengan 14,53 persen dari target investasi tahun ini.
Berita terkait: Indonesia telah memenuhi 61,4 persen indikator SDG, kata wakil menteri
Berita terkait: Festival di Indonesia manfaatkan museum untuk promosikan SDGs bagi pemuda
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025