Bentrokan Keras dan Penangkapan dalam Protes Generasi Z di Maroko

Bentrokan keras pecah antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan di Maroko, sementara demonstrasi yang dipimpin kaum muda terus berlanjut hingga hari keempat.

Ratusan orang bergerak melintasi jalanan di seantero Maroko pada Selasa malam, menuntut layanan sosial yang lebih baik dan pengurangan korupsi.

Menurut pemberitaan media lokal, para demonstran melempari batu ke arah pasukan keamanan, sementara rekaman video memperlihatkan mobil dan bank dibakar.

Asosiasi Maroko untuk Hak Asasi Manusia (AMDH) telah menuduh pasukan keamanan melakukan penganiayaan fisik terhadap pengunjuk rasa serta melaksanakan penangkapan sewenang-wenang.

Di kota Oujda, seorang pengunjuk rasa mengalami luka-luka setelah tertabrak mobil polisi, demikian dilaporkan kantor berita resmi MAP.

Demonstrasi ini diorganisir di media sosial oleh sebuah kelompok pemuda yang loosely terbentuk dan menyebut diri mereka GenZ 212.

Dalam sebuah pernyataan yang diposting di halaman Facebook-nya pada Selasa malam, kelompok tersebut menyatakan “penyesalan atas tindakan kerusuhan atau vandalisme yang merugikan properti publik maupun privat”.

Mereka juga mendesak para peserta untuk tetap damai dan menghindari perilaku apa pun yang dapat “merongrong keabsahan tuntutan kami yang sah”.

Para pengunjuk rasa telah meneriakkan yel-yel yang menyerukan perbaikan layanan kesehatan dan pendidikan, serta peluang pekerjaan yang lebih baik.

Beberapa juga mengkritik anggaran yang dihabiskan untuk membangun stadion bagi Piala Dunia FIFA 2030. Sebuah spanduk yang dibawa dalam demonstrasi di ibu kota, Rabat, berbunyi: “Setidaknya stadion FIFA akan punya kotak P3K! Rumah sakit kita tidak.”

Pemberontakan ini mengikuti demonstrasi besar-besaran yang dipimpin pemuda musim panas ini di Nepal, Indonesia, Filipina, dan Madagaskar.

Pemberontakan di Nepal berujung pada pengunduran diri perdana menteri, sementara presiden Madagaskar membubarkan pemerintahannya pada hari Senin dalam upaya meredam para pengunjuk rasa di sana.

MEMBACA  Apa isu yang ingin dihadapi Trump dan Harris dalam pemilihan? | Politik

Berdasarkan AMDH, puluhan pengunjuk rasa telah ditangkap di Maroko, namun sebagian besar telah dibebaskan. Lembaga itu menyatakan bahwa 37 remaja berada dalam masa percobaan, menunggu penyelidikan.

Koalisi pemerintah mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa yang mengungkapkan kesediaan untuk berdialog dengan para pemuda “dalam lingkup institusi dan ruang publik untuk menemukan solusi yang realistis”.

Mereka juga memuji apa yang mereka sebut sebagai “reaksi seimbang dari otoritas keamanan yang selaras dengan prosedur hukum yang berlaku”.

Anda mungkin juga tertarik dengan:

[Getty Images/BBC]

Kunjungi BBCAfrica.com untuk berita lebih lanjut dari benua Afrika.

Ikuti kami di Twitter @BBCAfrica, di Facebook pada BBC Africa atau di Instagram pada bbcafrica

BBC Africa podcasts