Gambar: Jon Hicks/Stone/Getty Images
Ikuti ZDNET: Tambahkan kami sebagai sumber pilihan di Google.
**Poin Penting ZDNET:**
* Linux 6.17 menghadirkan peningkatan signifikan untuk CPU.
* Kernel ini menangani kerentanan keamanan Spectre dan Meltdown yang sudah lama ada.
* Rilis berikutnya, versi 6.18, akan menjadi kernel dengan dukungan jangka panjang (LTS).
Linus Torvalds sendiri yang pertama kali mengakui bahwa ada banyak rilis kernel Linux lain yang lebih menarik. Dia mengumumkan rilis kernel Linux 6.17 dengan menulis, “Ini tidak menarik, dan itu bagus. Saya kira patch terbesarnya adalah perbaikan kuncian untuk beberapa kondisi race Bluetooth yang dapat menyebabkan situasi use-after-free. Whee — hanya se-itu saja tingkat keseruannya.”
Meski demikian, versi 6.17 memang membawa beberapa peningkatan performa yang patut dicatat, dukungan perangkat keras yang lebih luas, serta sejumlah perbaikan yang ditujukan untuk sistem server, desktop, dan embedded.
Peningkatan terpenting salah satunya adalah untuk chip AMD Ryzen. Dengan menghadirkan penjadwalan umpan balik perangkat keras yang lebih baik untuk chip Ryzen melalui driver Hardware Feedback Interface (HFI) yang baru, laptop dan desktop berinti hybrid akan lebih cerdas dalam menangani distribusi beban kerja berkat dukungan SmartMux. Fitur ini bekerja dengan beralih secara otomatis antara grafis terintegrasi dan diskrit berdasarkan beban kerja Anda. Jadi, tergantung aktivitas yang dilakukan, fitur ini dapat menghemat daya atau meningkatkan performa sesuai kebutuhan.
Sementara itu, komputer bertenaga Intel mendapatkan dukungan grafis yang lebih baik, terutama untuk sistem Xe3 (Panther Lake) yang akan datang. Chip ini akan hadir di laptop Core Ultra Series 3 pada masa liburan nanti. Tes awal mengindikasikan bahwa gamer desktop Linux dapat mengharapkan peningkatan kecepatan yang signifikan pada beberapa game favorit mereka. Linux 6.17 juga datang dengan dukungan Error Detection and Correction (EDAC) untuk prosesor Intel Bartlett Lake. EDAC adalah mekanisme yang digunakan untuk mendeteksi, melaporkan, dan mengoreksi kesalahan memori.
Rilis ini juga merombak manajemen kerentanan CPU dengan menyatukan opsi mitigasi baris perintah kernel untuk lubang keamanan kuno seperti Spectre dan Meltdown. Terlepas dari usianya, masalah keamanan ini masih bertahan. Kernel baru ini memudahkan administrator server untuk menyelaraskan tweak performa dan kontrol keamanan.
Di sisi penyimpanan, Btrfs mendapatkan dukungan large-folio eksperimental untuk akses memori yang lebih efisien. Dalam rilis yang sama, sistem file Linux paling populer, Ext4, memperkenalkan kontrol I/O buffered. Dua system call baru, file_getattr() dan file_setattr(), disertakan untuk manajemen atribut sistem file inode yang lebih maju.
Untuk jaringan, peningkatannya mencakup perutean gateway baru untuk Management Component Transport Protocol (MCTP), perluasan fitur multipath TCP, dan ditambahkannya dukungan untuk protokol kontrol kemacetan DualPI2.
Linux 6.17 bukan merupakan rilis dukungan jangka panjang (LTS). Pengguna yang membutuhkan dukungan ekstended dapat bertahan pada versi 6.12 atau menunggu tonggak LTS 6.18 yang telah dinantikan.
Distro-distro seperti Ubuntu 25.10 yang akan datang, yang saat ini masih dalam versi beta, telah mengadopsi kernel 6.17 dalam build terbarunya. Anda dapat mengharapkan distro-distro cutting-edge dan rolling seperti Arch Linux, openSUSE Tumbleweed, dan Fedora Rawhide merilis kernel 6.17 dalam beberapa hari dan minggu mendatang.
Seperti biasa, rilis ini membuka jendela merge untuk kernel 6.18, dengan puluhan pull request mengantri untuk ditinjau oleh Torvalds dan para maintainer inti. Mengingat ini akan menjadi rilis LTS, saya perkirakan akan ada banyak peningkatan signifikan dalam rilis yang dinanti-nantikan di akhir tahun ini.