Gempa Jawa Timur Picu Siaga Kesehatan 24 Jam di Situbondo

Jakarta (ANTARA) – Badan penanggulangan bencana Indonesia menyatakan bahwa layanan kesehatan di Situbondo, Jawa Timur, sekarang beroperasi 24 jam sehari menyusul gempa berkekuatan 5,7 SR yang mengguncang wilayah tersebut pada Kamis (25 Sept).

Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB, dalam keterangan hari Minggu mengatakan koordinasi pada Sabtu (27 Sept) memerintahkan dapur darurat untuk berjalan selama tiga hari dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk menjaga kesiapan siaga penuh.

Gempa ini mempengaruhi sekitar 550 orang, meskipun tidak ada laporan korban luka atau meninggal sampai saat ini. Banyak warga yang rumahnya rusak sementara pindah tinggal dengan saudara.

BNPB mengirimkan tim yang dipimpin Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat, Agus Riyanto, bekerja sama dengan BPBD Situbondo dan pemerintah provinsi Jawa Timur untuk membantu warga dan mempercepat respons bencana.

Penilaian cepat hingga Sabtu (28 Sept) menemukan kerusakan pada 137 rumah: 56 rusak berat, 20 rusak sedang, dan 61 rusak ringan.

Bantuan darurat yang didistribusikan meliputi 50 tenda keluarga, satu tenda pengungsian, 200 paket makanan, 100 selimut, 100 tikar, dan 100 terpal.

Pemerintah provinsi Jawa Timur sedang menyiapkan bahan-bahan pembangunan seperti batu bata, semen, dan pasir untuk usaha perbaikan rumah.

Kewaspadaan tetap dijalankan karena otoritas lokal melaporkan 24 gempa susulan sejak gempa di Situbondo dan Banyuwangi tetangga, serta perkiraan cuaca memperingatkan kemungkinan kondisi ekstrem selama transisi musim.

“Warga harus menyiapkan tas siaga bencana dan mengikuti informasi terbaru resmi dari BNPB, BPBD, atau BMKG,” kata Muhari, merujuk pada badan nasional penanggulangan bencana, badan penanggulangan bencana daerah, dan badan meteorologi.

Berita terkait: Gempa 5,3 SR di Bali-Jawa Timur disebabkan sesar aktif: BMKG

MEMBACA  DRC Tuduh Rwanda Langgar Perjanjian Damai Saat M23 Melaju di Timur

Berita terkait: Korban gempa Jawa Timur akan terima lembaran baja ringan

Penerjemah: M Riezko, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025