Nepal Rayakan Kemenangan Bersejarah atas Mantan Juara West Indies

Nepal mengalahkan West Indies dengan selisih 19 run dalam pertandingan pertama dari tiga laga T20I di Sharjah, memicu perayaan yang meriah.

Diterbitkan Pada 28 Sep 202528 Sep 2025

Klik di sini untuk membagikan di media sosial

share2

Para penggemar kriket di Nepal merayakan kemenangan bersejarah tim mereka atas West Indies dalam pertandingan internasional T20, kemenangan pertama negara itu atas sebuah bangsa pemain Test.

Nepal mengalahkan mantan juara dunia dua kali itu dengan selisih 19 run dalam pertandingan pembuka dari seri tiga laga T20I di Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Sabtu.

Cerita yang Direkomendasikan

daftar 4 itemakhir daftar

Para pendukung Nepal bersorak-sorai dengan gegap gempita di tribun Stadion Kriket Sharjah jauh setelah pertandingan usai, dan perayaan berlanjut semalaman di negara Asia Selatan itu.

Setelah diminta untuk memukul lebih dulu, Nepal mencetak total kompetitif 148-8 dalam 20 over mereka, dengan kontribusi dari kapten Rohit Paudel (38) dan pemukul middle-order Kushal Malla (30).

The Rhinos kemudian menampilkan performa bowling dan fielding yang penuh semangat untuk membatasi West Indies, yang memenangkan Piala Dunia T20 pada 2012 dan 2016, dipimpin oleh spell Kushal Bhurtel 2-17 dari empat over-nya.

🇳🇵Sebuah babak baru tertulis dalam kisah kriket Nepal! 📣

Rhinos 🇳🇵 mengalahkan West Indies dengan selisih 19 run, kemenangan pertama kami melawan sebuah negara anggota penuh! pic.twitter.com/98cJlLMAwP

— CAN (@CricketNep) September 27, 2025

Kemenangan ini merupakan sebuah tonggak penting bagi negara kriket yang sedang naik daun ini.

“Ini adalah sebuah kemenangan bersejarah bagi kami dan membantu meningkatkan citra pemain kami di dunia kriket,” kata Chatur Bahadur Chand, presiden Asosiasi Kriket Nepal, kepada kantor berita AFP.

MEMBACA  Gol Terlambat Septian David Maulana Mencegah Kemenangan Persebaya atas PSIS

Pendukung Nepal yang mengenakan kaos tim replika bersorak dan mengibarkan bendera nasional saat mereka menyaksikan pertandingan di stadion, demikian ditunjukkan gambar TV.

“Itu tidak terduga, tetapi seiring berjalannya pertandingan, kami melihat ada peluang kami bisa menang,” kata Pujan Thapa, 27 tahun, yang menonton pertandingan tersebut bersama keluarga dan teman-teman di TV di Kathmandu.

“Kami sangat bahagia, kami berdiri dan menari.”

Kemenangan ini datang saat Nepal sedang pulih dari protes antikorupsi yang mematikan yang menewaskan setidaknya 72 orang dan menjatuhkan pemerintah.

Paudel mendedikasikan kemenangan ini untuk para pengunjuk rasa yang kehilangan nyawa mereka, dengan mengatakan ini untuk “para syuhada di rumah”, dan bahwa akan sangat bagus jika mereka dapat memberi orang-orang “sedikit kebahagiaan”.

Mantan ketua selektor Dipendra Chaudhary mengatakan kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras tim.

“Ini akan memotivasi mereka untuk bermain dengan baik dan menginspirasi para pemain kriket muda lainnya,” ujarnya.

Platform media sosial juga dipenuhi dengan ucapan selamat untuk para pemain.

Kriket telah semakin populer di negara pegunungan itu, dengan Nepal diberikan status internasional satu hari oleh badan pengatur dunia ICC pada tahun 2018.

Nepal melakukan debutnya di Piala Dunia T20 ICC pada tahun 2014 dan kembali ke turnamen tersebut pada tahun 2024, ketika mereka hampir saja mengalahkan Afrika Selatan yang akhirnya menjadi finalis.