Menurut NASA, siklus bulan berlangsung selama total 29,5 hari. Akhir pekan lalu, kita mencapai awal siklus baru, yang ditandai dengan fase Bulan Baru (dan juga gerhana matahari sebagian). Siklus bulan merupakan proses pergerakan bulan melalui delapan fase visibilitasnya yang khas. Fase-fase berbeda ini terjadi karena Matahari menyinari bagian-bagian bulan yang berbeda saat ia mengorbit Bumi.
Setelah beberapa malam tanpa pemandangan berarti, akhirnya ada cukup banyak bulan di langit untuk mengeluarkan teropong. Mari kita lihat apa yang terjadi pada malam ini, tanggal 25 September.
Apa fase bulan hari ini?
Per Kamis, 25 September, fase bulan adalah Waxing Crescent (Bulan Sabit Awal), dan menurut NASA’s Daily Moon Observation, bagian yang terlihat adalah 13%.
Setelah malam-malam yang kosong, akhirnya kita memiliki sesuatu untuk dilihat malam ini. Dengan mata telanjang saja, lihatlah ke bagian kanan atas bulan untuk melihat Mare Crisium. Lebih ke arah tengah, Anda akan melihat Mare Fecunditatis. Jika Anda berada di Belahan Bumi Selatan, kedua fitur ini akan terletak di bagian kiri bawah.
Jika Anda memiliki teropong, Anda juga dapat melihat sekilas Kawah Endymion. Tips dari NASA: jika Anda memiliki teleskop, Anda mungkin bisa melihat tiga kawah lebih kecil yang berjajar di dalam batasnya.
Kapan bulan purnama berikutnya?
Bulan purnama berikutnya akan terjadi pada tanggal 6 Oktober. Bulan purnama terakhir terjadi pada tanggal 7 September.
Apa itu fase-fase bulan?
NASA menjelaskan bahwa fase bulan adalah bagian dari siklus 29,5 hari orbit bulan. Hal ini mengubah sudut antara Matahari, Bulan, dan Bumi. Fase bulan adalah bagaimana penampakan bulan dari Bumi saat ia mengelilingi kita; kadang terlihat penuh, kadang terlihat seperti menghilang sama sekali, namun kita selalu melihat sisi bulan yang sama, hanya jumlah bagiannya yang disinari Matahari yang berubah tergantung posisinya dalam orbit.
Dari sinilah kita mendapatkan bulan purnama, bulan setengah, dan bulan yang tampak tak terlihat sama sekali. Terdapat delapan fase bulan utama yang mengikuti siklus berulang:
Bulan Baru – Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga sisi yang kita lihat gelap (dengan kata lain, tak terlihat oleh mata).
Bulan Sabit Awal (Waxing Crescent) – Sebelah cahaya tipis muncul di sisi kanan (Belahan Bumi Utara).
Kuartal Pertama (First Quarter) – Separuh bagian bulan diterangi di sisi kanan. Terlihat seperti bulan separuh.
Bulan Cembung Awal (Waxing Gibbous) – Lebih dari separuh diterangi, tetapi belum sepenuhnya penuh.
Bulan Purnama (Full Moon) – Seluruh wajah bulan diterangi dan terlihat sepenuhnya.
Bulan Cembung Akhir (Waning Gibbous) – Bulan mulai kehilangan cahaya di sisi kanannya.
Kuartal Terakhir (Last Quarter) – Bulan separuh lagi, tetapi kini sisi kirilah yang diterangi.
Bulan Sabit Akhir (Waning Crescent) – Sebelah cahaya tipis tersisa di sisi kiri sebelum akhirnya menjadi gelap kembali.
Mashable Light Speed