Perusahaan startup Synthesized yang berbasis di London dan New York telah berhasil mengumpulkan dana sebesar $20 juta. Perusahaan ini menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengotomatiskan pengujian perangkat lunak.
Putaran pendanaan Seri A ini dipimpin oleh Redalpine Venture Partners. Beberapa perusahaan lain juga ikut serta, termasuk IQ Capital dan Deutsche Bank, yang juga adalah pelanggan Synthesized.
Pendiri dan CEO Synthesized, Nicolai Baldin, mengatakan bahwa permintaan untuk alat penjamin kualitas perangkat lunak sedang meningkat pesat. Dengan maraknya "vibe coding" dan asisten coding AI, pengujian kode menjadi sangat penting untuk memastikan semuanya berjalan baik dan aman.
"Kami memastikan untuk mengidentifikasi hal-hal yang bisa menyebabkan aplikasi rusak, baik di tingkat data maupun lingkungan," jelas Baldin.
Kebutuhan akan pengujian semacam ini memang tumbuh dengan cepat. Menurut sebuah laporan penelitian pasar, pengeluaran untuk alat evaluasi perangkat lunak otomatis diperkirakan akan mencapai $10,6 miliar pada tahun 2033.
Daniel Graf dari Redalpine menyebut Synthesized sedang mengatasi tantangan penting di era AI, yaitu cara menguji dan memvalidasi perangkat lunak yang kita buat.
Baldin mendirikan Synthesized pada tahun 2020 setelah menyelesaikan PhD-nya. Awalnya fokus pada pengujian algoritma machine learning, tetapi sekarang juga mencakup perangkat lunak tradisional.
Survei menunjukkan bahwa menunggu pengujian penjaminan kualitas sering menyebabkan keterlambatan dalam pengembangan perangkat lunak. Synthesized mengklaim dapat mempercepat proses ini secara signifikan. Misalnya, Deutsche Bank dilaporkan berhasil memotong waktu pencarian data uji hingga separuhnya.
Perangkat lunak Synthesized bekerja di cloud atau server milik pelanggan sendiri, sehingga mengurangi kekhawatiran akan keamanan data.
Tentu saja, Synthesized bukanlah satu-satunya perusahaan di bidang ini. Banyak pesaing lain, seperti TestFort, QASolve, dan perusahaan besar seperti IBM.
Dana baru ini akan digunakan untuk memperluas operasi di Amerika Utara dan Eropa, serta berencana menggandakan jumlah karyawannya yang sekarang berjumlah 35 orang.