Setelah dua kali gagal, Pfizer (PFE) masuk lebih dalam ke bisnis obat obesitas dengan membeli Metsera (MTSR) seharga $4,9 miliar.
Metsera, sebuah perusahaan bioteknologi kecil, sedang mengerjakan beberapa cara untuk obat penurun berat badan. Mereka punya obat potensial yang diminum seminggu sekali dan sebulan sekali yang menarget GLP-1 — mirip seperti Wegovy dari Novo Nordisk (NVO) — dan obat bulanan yang meniru amylin. Amylin berperan dalam mengatur kadar gula darah, nafsu makan, dan pengosongan lambung.
Perusahaan itu juga punya dua pil pelangsing yang diperkirakan akan segera diuji pada manusia.
“Obesitas adalah bidang yang besar dan berkembang, dengan lebih dari 200 masalah kesehatan yang terkait,” kata CEO Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan. “Rencana akuisisi Metsera ini sejalan dengan fokus kami untuk menginvestasikan dana pada peluang paling berdampak dan mendorong Pfizer ke area terapi kunci ini.”
Di pasar saham hari ini, saham Metsera melonjak 60,8% menjadi 53,58. Sementara itu, saham Pfizer naik sedikit ke 24,05.
Pfizer Sedang Mengejar Ketertinggalan
Pfizer lama dianggap tertinggal dalam perlombaan mengembangkan obat penurun berat badan yang sukses. Dalam usahanya mengejar Novo Nordisk dan Eli Lilly (LLY), Pfizer telah menghentikan dua obat percobaan karena menyebabkan peningkatan enzim hati. Perusahaan memiliki obat ketiga yang menarget GLP-1 sedang dalam pengembangan.
Akuisisi Metsera bisa meningkatkan pendapatan Pfizer lebih dari $5 miliar dalam jangka panjang, kata analis Leerink Partners David Risinger dalam laporannya. Dia memulai laporan tentang saham Metsera awal bulan ini dengan peringkat ‘outperform’, mencatat bahwa perusahaan memiliki pipeline yang berbeda dalam pengobatan obesitas.
Dalam sebuah wawancara dengan Investor’s Business Daily pada bulan Juli, Kepala Ilmuwan Metsera Brian Hubbard memperkirakan obat pelangsing akan mengubah perjalanan penyakit bagi orang dengan penyakit yang biasanya menyertai obesitas, seperti diabetes tipe 2, sleep apnea, gagal jantung, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.
“Beberapa orang sangat sensitif terhadap kelebihan lemak tubuh,” katanya. “Mereka akan terkena diabetes tipe 2 padahal berat badannya hampir normal. Dan yang lain tidak akan terkena diabetes tipe 2 sampai kelebihan berat badan 300 pound. Tapi semua ini ada dalam sebuah kesinambungan. Dan pada dasarnya, obat-obat ini akan mengubah kesinambungan itu dan mempengaruhi banyak penyakit.”
Kesepakatan Metsera Termasuk CVR
Berdasarkan kesepakatan, Pfizer akan membayar $47,50 per lembar saham Metsera. Kesepakatan itu juga termasuk hak nilai kontingen (CVR) yang tidak dapat diperdagangkan senilai hingga $22,50 per saham, yang terkait dengan pencapaian tertentu.
Investor akan menerima $5 per saham setelah dimulainya studi Fase 3 untuk menguji obat GLP-1 Metsera dan obat yang menarget amylin. Mereka akan menerima $7 per saham setelah persetujuan obat peniru GLP-1 yang sama, dan $10,50 per saham setelah persetujuan kombinasi GLP-1/amylin.
Kedua perusahaan memperkirakan kesepakatan ini akan selesai pada kuartal keempat.
Saham Metsera telah naik signifikan tahun ini. Setelah mencapai titik terendah di 12,30 pada 9 April, sahamnya melonjak 285%, mencapai titik tertinggi di 47,40 pada 18 Juli. Meskipun sahamnya sempat turun sedikit sejak itu, sahamnya masih naik lebih dari 85% dari harga penawaran perdana (IPO) di 18 pada bulan Januari.
Lonjakan pada hari Senin adalah kenaikan persentase terbesar yang pernah dialami Metsera.
Ikuti Allison Gatlin di X/Twitter di @AGatlin_IBD.
ANDA MUNGKIN JUGA SUKA:
Penasihat CDC Hentikan Rekomendasi Vaksin Covid Universal; Saham Moderna Anjlok
Demam Obat Pelangsing Dongkrak Industri Telehealth Senilai $186 Miliar. Apa Artinya Bagi Investor.
Saham IBD Hari Ini: Lihat Cara Menemukan, Melacak, dan Membeli Saham Terbaik
Trading Opsi: Cara Mulai Menggunakan Opsi, Cara Mengelola Risiko