Keturunan Abraham Harus Hidup dalam Perdamaian: Prabowo

Apakah ini mimpi? Mungkin. Tetapi ini adalah mimpi indah yang harus kita wujudkan bersama-sama.

Jakarta (ANTARA) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto menekankan perlunya rekonsiliasi, perdamaian, dan kerukunan di antara keturunan Nabi Ibrahim di tengah konflik yang meningkat di Timur Tengah.

Hal tersebut disampaikannya dalam pidato pada Sidang Umum ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB) di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, pada Selasa.

“Dua keturunan Ibrahim harus hidup dalam rekonsiliasi, damai, dan harmonis. Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, semua agama. Kita harus hidup sebagai satu keluarga umat manusia,” kata Prabowo.

Dia menegaskan bahwa perdamaian bagi seluruh umat manusia tidak terhindarkan.

“Apakah ini mimpi? Mungkin. Tapi ini adalah mimpi indah yang harus kita perjuangkan bersama. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang dimulai oleh nenek moyang kita, perjalanan yang harus kita selesaikan,” ujarnya.

Prabowo menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia untuk solusi dua negara, menekankan perlunya Palestina yang merdeka sekaligus menjamin keamanan Israel. Dia menggambarkannya sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian sejati yang bebas dari kebencian dan kecurigaan.

Dalam pidatonya, dia juga menyoroti tragedi yang terjadi di Gaza, di mana anak-anak, perempuan, dan orang tua meminta pertolongan sambil menghadapi kelaparan, trauma, dan serangan.

Prabowo menekankan bahwa kedamaian, kemakmuran, dan kemajukan bukanlah hak istimewa untuk segelintir orang, tetapi hak bagi seluruh umat manusia. Dia menambahkan bahwa dengan dukungan kuat dari anggota PBB, dunia dapat dibangun lebih adil untuk semua orang.

“Dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang kuat, kita dapat membangun dunia di mana yang lemah tidak menderita, tetapi mendapatkan keadilan yang mereka berhak,” ucapnya.

MEMBACA  ZenaTech Bisa Jadi Pemenang dalam Dorongan Drone Terbaru Pentagon. Haruskah Anda Membeli Saham ZENA di Sini?

Pada MU PBB, Prabowo menyampaikan pidatonya sebagai pembicara ketiga, setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan kehadiran Prabowo menjadi momen penting bagi Indonesia untuk menegaskan kembali peran aktifnya dalam forum multilateral tertinggi di dunia.