BRUSSELS (AP) — NATO pada Selasa (19/9) memperingatkan Rusia bahwa mereka akan menggunakan segala cara untuk mempertahankan diri dari setiap pelanggaran lanjutan atas ruang udaranya. Peringatan ini disampaikan menyusul ditembak jatuhnya pesawat tanpa awak Rusia di atas Polandia awal bulan ini serta laporan Estonia tentang intrusi pesawat tempur Rusia pekan lalu.
Insiden tanggal 10 September di Polandia merupakan pertemuan langsung pertama antara NATO dan Moskow sejak perang di Ukraina pecah. Peristiwa ini mengejutkan para pemimpin di seluruh Eropa, memunculkan pertanyaan mengenai sejauh mana kesiapan aliansi tersebut dalam menghadapi agresi Rusia yang kian meningkat.
Estonia menyatakan tiga pesawat tempur Rusia memasuki ruang udaranya tanpa otorisasi selama 12 menit pada Jumat lalu, sebuah tuduhan yang telah dibantah oleh Rusia.
“Rusia tidak boleh ragu: NATO dan Sekutu akan menggunakan, sesuai dengan hukum internasional, semua alat militer dan non-militer yang diperlukan untuk membela diri dan mencegah segala ancaman dari segala arah,” ujar aliansi tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Kami akan terus merespons dengan cara, waktu, dan domain yang kami pilih,” kata NATO yang beranggotakan 32 negara itu, dan menekankan komitmennya pada Pasal 5 perjanjian pendiriannya yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu sekutu harus dianggap sebagai serangan terhadap mereka semua.
Para sekutu tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang langkah-langkah apa yang mungkin mereka ambil.
Pernyataan ini disampaikan setelah Estonia meminta konsultasi resmi berdasarkan Pasal 4 perjanjian NATO yang mewajibkan pertemuan setiap kali salah satu anggota aliansi meyakini bahwa integritas teritorial, kemerdekaan politik, atau keamanannya terancam.
Pada Senin (18/9), Perdana Menteri Donald Tusk mengatakan bahwa Polandia akan “tanpa diskusi” menembak jatuh objek terbang ketika mereka melanggar wilayah Polandia. Tidak sepenuhnya jelas apakah sekutu lain mendukung pendekatan tersebut.