Polandia akan merespons dengan tegas setiap pelanggaran lanjutan terhadap ruang udaranya, termasuk kemungkinan menembak jatuh pesawat yang memasuki wilayahnya dan dinilai mengancam, ujar Perdana Menteri Donald Tusk pada Senin.
Pemerintah telah siap untuk mengambil keputusan tersebut dalam kasus-kasus yang ekstrem, kata Tusk dalam konferensi pers di Sierakowice di utara negara itu, menurut laporan media Polandia.
Namun, situasinya menjadi kurang jelas dalam skenario lain, ujarnya, ketika diperlukan untuk bertindak hati-hati dan mempertimbangkan masak-masak sebelum membuat keputusan yang dapat memicu eskalasi serius.
Perdana Menteri mengutip insiden pada Jumat lalu, di mana dua jet tempur Rusia mendekati sebuah platform pengeboran Polandia di Laut Baltik pada ketinggian rendah tanpa melanggar perbatasan Polandia.
Tusk juga menekankan peran sekutu. Polandia harus yakin bahwa mereka akan menanggapi insiden dengan cara yang sama dan bahwa Warsawa tidak akan dibiarkan sendirian jika terjadi eskalasi konflik.
Jet Rusia di atas Estonia dan drone di Polandia
Pelanggaran ruang udara oleh Rusia belakangan ini telah menggelisahkan sekutu-sekutu NATO di Eropa, dengan banyaknya pembicaraan mengenai provokasi dari Moskow.
Menurut Estonia, tiga jet tempur Rusia memasuki ruang udaranya selama 12 menit pada hari Jumat. Rusia membantah versi kejadian ini.
Sebelumnya, pasukan Polandia dan NATO untuk pertama kalinya menembak jatuh drone militer Rusia, setelah sekitar 19 drone memasuki ruang udara Polandia selama serangan udara ke Ukraina.
Menurut Tusk, pecahan dari 18 drone telah ditemukan di beberapa area di timur dan tengah Polandia. Sejauh ini, tidak satupun dari mereka yang diklasifikasikan sebagai bersenjata atau berbahaya.
Akan tetapi, pencarian puing dan pemeriksaannya belum sepenuhnya selesai, katanya.