Pentingnya Pendekatan One Health di Konferensi WOAH ke-34

Jakarta (ANTARA) – Indonesia menonjolkan pendekatan One Health pada Konferensi Regional Asia-Pasifik Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) ke-34 di Jakarta pada hari Senin.

“Partisipasi kami mencerminkan komitmen bersama kami untuk memajukan kesehatan hewan, layanan kedokteran hewan, dan pendekatan One Health di wilayah Asia-Pasifik,” kata Wakil Menteri Pertanian Sudaryono.

Pendekatan One Health merujuk pada upaya kolaboratif yang mengakui keterkaitan antara kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan untuk mencapai hasil yang berkelanjutan bagi masyarakat, hewan, dan ekosistem.

Sudaryono mencatat bahwa konferensi ini berlangsung di tengah berbagai tantangan global, mulai dari penyakit hewan lintas batas dan zoonosis hingga ancaman resistensi antimikroba.

“Tantangan-tantanga ini mengingatkan kita bahwa kesehatan hewan, manusia, dan lingkungan saling terhubung,” tekannya.

Dia menyebutkan wabah-wabah terkini seperti penyakit mulut dan kuku, rabies, flu burung, dan demam babi Afrika sebagai contoh betapa cepatnya penyakit menyebar, yang mengganggu mata pencaharian, ketahanan pangan, dan perdagangan internasional.

“Peristiwa ini menyoroti pentingnya deteksi dini, respons cepat, dan layanan kedokteran hewan yang kuat,” ujarnya.

Sudaryono menyampaikan harapan agar konferensi ini memungkinkan para pemangku kepentingan untuk bertukar praktik terbaik, berbagi inovasi, dan memperkuat kolaborasi untuk membentuk masa depan kesehatan hewan di wilayah Asia-Pasifik.

“Saya harap konferensi ini menghasilkan rekomendasi yang konkret dan langkah-langkah nyata untuk mengatasi tantangan mendesak di bidang kesehatan hewan di Asia dan Pasifik, khususnya yang terkait dengan penyakit hewan lintas batas, zoonosis, dan ancaman resistensi antimikroba yang semakin meningkat,” tambahnya.

Dia juga berterima kasih kepada Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH), mitra strategis, dan semua delegasi atas upaya berkelanjutan mereka untuk menjaga kesehatan hewan.

“Ini adalah dasar bagi ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, dan pembangunan berkelanjutan,” ucapnya.

MEMBACA  Misi Damai Cartenz Prioritaskan Pendekatan Lunak untuk Membebaskan Pilot Susi Air

Sementara itu, Direktur Jenderal WOAH Emmanuelle Soubeyran sepakat bahwa kesehatan hewan merupakan pusat dari ketahanan pangan nasional dan regional.

“Kesehatan hewan yang lebih baik terkait dengan ketahanan pangan yang lebih kuat, memastikan kecukupan pangan bagi populasi global dan protein hewani yang memadai,” kata Soubeyran.

Berita terkait: Indonesia mencari pengakuan WOAH untuk zona bebas PMK tanpa vaksinasi

Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025