Menteri Arifah Berduka Atas Kematian Korban Kekerasan Anak di Sulawesi Tenggara

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyatakan duka cita yang mendalam atas meninggalnya seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang diduga diserang oleh tetangganya saat dalam perjalanan mengaji di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.

“Ini adalah tragedi yang sangat memilukan lagi. Setiap nyawa anak berharga. Tidak ada anak yang seharusnya menjadi korban kekerasan,” ujar Menteri Arifah Fauzi pada Minggu, menyebut kejadian ini sebagai kegagalan kolektif dalam perlindungan anak.

Kementerian berjanji akan memperkuat program-program akar rumputnya, termasuk inisiatif Ruang Bersama Indonesia (RBI) dan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), untuk meningkatkan langkah-langkah perlindungan dini bagi anak-anak.

“Kepada keluarga korban, khususnya orang tua, kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan memohon maaf atas kekurangan dalam melindungi anak di wilayah ini,” kata Arifah.

Dia menekankan perlunya pengamanan berbasis masyarakat yang lebih kuat.

“Kami akan terus meningkatkan sistem perlindungan anak dari tingkat desa dan kelurahan melalui RBI, kantor daerah kami, Puspaga, dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA).”

Berita terkait: Pemerintah RI bantu 23 korban anak dalam kasus pelecehan di Sumatera Utara

Kepolisian di Kolaka Timur telah menangkap dan menahan tersangka, yang diidentifikasi sebagai RH (18), seorang tetangga korban.

Tersangka menghadapi beberapa tuduhan, termasuk Pasal 80(3) juncto Pasal 76C UU Perlindungan Anak No. 35/2014, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda hingga Rp 3 miliar.

Dia juga didakwa dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan (maksimal 15 tahun) dan Pasal 351(3) tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian (maksimal 7 tahun).

Kejadian ini berlangsung pada 5 September, ketika korban, yang diidentifikasi sebagai MA, sedang bersepeda dengan adiknya menuju tempat mengaji.

MEMBACA  Film Jumbo Tembus 10 Juta Penonton, Ukir Sejarah dan Siap Salip KKN di Desa Penari

Dia dicegat dan diserang oleh RH. Saksi-saksi di sekitarnya berusaha menolong dan membawa MA ke RSUD Kolaka Timur, tetapi dia meninggal dunia akibat lukanya.

Berita terkait: Pelecehan anak oleh mantan kapolres merupakan “pelanggaran kemanusiaan”

Penerjemah: Anita, Azis Kurmala
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025