Foto ilustrasi menunjukan aplikasi TikTok di ponsel, diambil di Warsawa, Polandia pada 14 Januari 2025. (Foto oleh Jaap Arriens/NurPhoto via Getty Images) | Kredit Gambar: Jaap Arriens/NurPhoto / Getty Images
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, muncul di Fox News hari ini dan bilang bahwa kesepakatan telah dicapai — tapi belum ditanda tangani — yang akan membuat operasi TikTok di AS dipisahkan dengan kepemilikan mayoritas oleh Amerika.
Leavitt bilang orang Amerika akan pegang enam dari tujuh kursi dewan di TikTok yang diristrukturisasi, dan algoritme aplikasi video pendek itu akan dikendalikan oleh AS, menurut Bloomberg.
“Jadi semua detail itu sudah disetujui, sekarang kita hanya perlu kesepakatan ini untuk ditandatangani dan itu akan terjadi, saya perkirakan, dalam beberapa hari mendatang,” kata Leavitt.
Bloomberg juga melaporkan bahwa seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan investor baru di TikTok akan termasuk Oracle, Andreessen Horowitz, dan firma private equity Silver Lake Management, dengan Oracle yang bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan aplikasi. Pemilik saat ini, ByteDance, dikabarkan akan memiliki kurang dari 20% dari perusahaan yang dipisahkan itu.
Presiden Donald Trump berulang kali memperpanjang tenggat waktu dari undang-undang AS yang melarang TikTok jika tidak dijual ke pemilik baru. Dia mengatakan Jumat bahwa presiden China Xi Jinping telah menyetujui kesepakatan itu.