Natuna (ANTARA) – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia sedang kembangkan platform digital untuk mempermudah layanan bagi pelaku usaha kecil di seluruh negri.
Aplikasi yang bernama SAPA UMKM ini akan mengintegrasikan berbagai layanan, termasuk pendanaan, pemasaran, dan dukungan legalitas usaha, untuk mendongkrak perkembangan UMKM secara nasional.
Sekretaris Kementerian Arif Rahman Hakim menyatakan pada Jumat bahwa platform ini masih dalam tahap pengembangan dan diharapkan dapat diluncurkan versi pertamanya pada November 2025.
Dia menjelaskan bahwa aplikasi ini dirancang sebagai alternatif yang lebih efisien dibanding metode pengumpulan data berbasis survei konvensional, yang mahal dan seringkali menyediakan informasi yang sudah kedaluwarsa.
“Dengan SAPA UMKM, data akan terupdate secara otomatis setiap kali aplikasi digunakan, memberikan gambaran real-time tentang kebutuhan dan aktivitas pelaku usaha,” ujar Arif selama kunjungannya ke Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Dia menambahkan bahwa data dinamis ini akan membantu pemerintah pusat dan daerah, serta instansi terkait, untuk lebih terhubung dengan pelaku usaha di wilayah mereka.
Platform ini diharapkan dapat menyederhanakan pendekatan pemerintah, meningkatkan layanan, dan memastikan dukungan yang lebih tepat sasaran bagi UMKM.
Arif menekankan bahwa inovasi digital ini merupakan bagian dari strategi kementerian untuk mengatasi tantangan utama dalam ekosistem bisnis masyarakat.
“Pada tahun 2022, kami melakukan survei nasional terhadap usaha mikro dan kecil dan mengumpulkan data by-name, by-address untuk sekitar 30 juta pelaku usaha,” katanya.
“Namun data tersebut bersifat statis dan cepat usang. Karena itulah kami sekarang mengembangkan SAPA UMKM,” tambahnya.
Inisiatif ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk mendigitalisasi layanan publik dan meningkatkan inklusi ekonomi bagi UMKM, yang berkontribusi signifikan terhadap tenaga kerja dan PDB negara.